Pasar modal Indonesia diprediksi akan mengalami periode stabil pada perdagangan minggu depan. Para analis menyebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemungkinan besar akan tetap bergerak dalam pola konsolidasi. Menurut penelitian dari Phintraco Sekuritas, pasar saat ini sedang menunggu perkembangan terbaru dari negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Situasi ini menciptakan suasana hati yang waspada di kalangan pelaku pasar menjelang liburan panjang akhir pekan.

Ketidakpastian kebijakan tarif menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi pergerakan IHSG. Selain itu, langkah-langkah non-tarif yang diterapkan oleh China terhadap AS menambah ketegangan global. Para pengamat khawatir bahwa kondisi ini dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi domestik, termasuk risiko gangguan produksi, meningkatnya tingkat pengangguran, serta lonjakan inflasi di AS. Dalam konteks ini, Jerome Powell, pimpinan The Fed, telah menyampaikan kekhawatiran terkait prospek inflasi yang semakin sempit. Di tengah situasi ini, IHSG diproyeksikan untuk tetap berada dalam rentang 6.400 hingga 6.500.

Berbagai sektor bisnis di Tanah Air tetap menawarkan peluang investasi yang menjanjikan. Perusahaan-perusahaan seperti Bukalapak, Elang Mahkota Teknologi, Ciputra Development, Saratoga Investama Sedaya, dan Barito Pacific menjadi fokus perhatian bagi para investor. Melalui sikap optimistis dan strategi yang tepat, investor dapat memanfaatkan volatilitas pasar untuk meraih keuntungan jangka panjang. Ketahanan ekonomi nasional dan inovasi industri lokal menjadi pijakan kuat untuk menghadapi tantangan global dengan penuh keyakinan.