Gaya Hidup
Rahasia Sejarah di Balik Nama Kota Depok
2025-04-17

Pengungkapan sejarah sering kali membawa kita kepada penemuan yang menarik, seperti halnya dengan asal-usul nama sebuah kota. Kota Depok, yang terletak di wilayah metropolitan Jakarta, memiliki cerita unik tentang bagaimana namanya berasal dari bahasa Belanda.

Sejak zaman kolonial, daerah yang saat ini dikenal sebagai Depok pernah menjadi pusat administratif penting dalam sistem pemerintahan VOC. Pada tahun 1949, berdasarkan keputusan Gubernur Batavia, wilayah tersebut secara resmi menjadi bagian dari Residensi Ommelanden van Batavia. Nama "Depok" sendiri muncul dari singkatan dalam bahasa Belanda, yakni De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen, yang artinya "Organisasi Kristen Protestan Pertama". Hal ini tidak lepas dari kontribusi Cornelis Chastelein, seorang pegawai VOC yang berkarir selama dua dekade.

Chastelein memulai karirnya sebagai pengawas gudang dan akhirnya naik pangkat hingga menjadi saudagar utama serta anggota Dewan Kota Batavia. Dengan penghasilan bulanan yang cukup besar pada masanya, dia berhasil menginvestasikan uangnya untuk membeli tanah di sekitar Batavia. Salah satu pembelian pertamanya adalah di area Weltevreden (sekarang Gambir), yang kemudian digunakan untuk perkebunan tebu. Setelah pensiun pada tahun 1695, dia memperluas kepemilikan tanahnya ke Serengseng (kini Lenteng Agung), tempat dia membangun rumah besar dan menjalani hidup baru sebagai tuan tanah.

Kehidupan Chastelein di Serengseng juga ditandai oleh sikap humanisnya terhadap para budak yang dibawanya dari luar Jawa. Berbeda dengan praktik umum pada masa itu, dia sangat menghormati mereka dan bahkan membebaskan semua budaknya. Para bekas budak ini kemudian diberi tanggung jawab mengelola properti milik Chastelein, termasuk perkebunan di Mampang dan Depok, yang menghasilkan komoditas bernilai tinggi seperti tebu, lada, pala, dan kopi. Sebelum meninggal pada tahun 1714, Chastelein menulis surat wasiat untuk membagikan hartanya kepada keluarganya dan mantan budak-budaknya, sehingga mereka bisa mandiri.

Warisan Chastelein melampaui materi; ia ingin tanah-tanah tersebut menjadi basis penyebaran agama Kristen di Batavia. Para mantan budak mendirikan komunitas bernama De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen, yang akhirnya memberikan nama "Depok" pada daerah tersebut. Meskipun zaman telah berubah, nama Depok tetap melekat hingga hari ini, meski ada interpretasi modern lain seperti "Daerah Permukiman Orang Kota". Cerita ini mengingatkan kita bahwa setiap nama tempat menyimpan jejak sejarah yang mencerminkan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan.

more stories
See more