Pemerintah Indonesia sedang berupaya memperbaiki kualitas pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) melalui program revitalisasi sekolah luar biasa (SLB). Sebanyak 155 SLB di seluruh Indonesia akan mengalami pembaruan sebagai bagian dari Program Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan (PSPP), yang diluncurkan pada Hari Pendidikan Nasional tahun 2025. Salah satu manfaat utama dari program ini adalah pembangunan ruang khusus untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar yang lebih efektif bagi ABK, seperti Ruang Bina Diri dan Ruang Bina Wicara. Selain itu, beberapa SLB juga difokuskan pada pengembangan vokasional untuk membantu siswa meraih kemandirian setelah menyelesaikan pendidikan.
Dalam upaya meningkatkan layanan pendidikan untuk ABK, pemerintah telah menetapkan revitalisasi SLB sebagai salah satu prioritasnya. SLBN Slawi di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menjadi salah satu lembaga yang mendapatkan bantuan melalui program PSPP. Kepala SLBN Slawi, Ninik Basri Martini, menjelaskan bahwa revitalisasi ini bertujuan untuk menciptakan ruang pembelajaran khusus yang sesuai dengan kebutuhan para siswa. Saat ini, pembelajaran seperti Bina Diri dan Bina Wicara masih dilakukan di ruang kelas reguler karena keterbatasan fasilitas. Hal ini membuat proses belajar kurang optimal dan tidak nyaman bagi siswa.
Ruang Bina Diri dirancang untuk memberikan pelajaran dasar kepada anak tunagrahita, yaitu mereka yang memiliki hambatan intelektual secara signifikan di bawah rata-rata. Pembelajaran ini mencakup keterampilan hidup sehari-hari, seperti cara merawat diri sendiri, memakai baju, menyisir rambut, serta mengenali anggota tubuh. Melalui pelatihan ini, anak-anak diharapkan dapat mengembangkan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari.
Sementara itu, Ruang Bina Wicara diperuntukkan bagi siswa tunarungu untuk melatih kemampuan bicara. Ruangan ini didesain kedap suara dan dilengkapi perangkat modern seperti speech trainer unit, yang memungkinkan guru memberikan terapi wicara secara efektif. Tujuannya adalah membantu anak-anak tunarungu mengatasi hambatan komunikasi verbal yang sering mereka alami.
Tidak hanya fokus pada pembelajaran akademik, program PSPP juga mendorong pengembangan keterampilan vokasional di beberapa SLB. Contohnya adalah SLB Putra Bakti di Pagelaran, Pringsewu, Lampung, yang menggunakan dana revitalisasi untuk membangun ruang keterampilan tata boga. Fasilitas ini bertujuan melatih siswa agar siap menghadapi dunia kerja setelah lulus. Sejak didirikan pada tahun 2022, SLB ini telah menekankan pentingnya pendidikan vokasional sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kemandirian siswa.
Melalui program revitalisasi SLB, pemerintah berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Fasilitas baru seperti Ruang Bina Diri, Ruang Bina Wicara, dan ruang keterampilan vokasional diharapkan dapat membuka peluang baru bagi siswa untuk berkembang secara maksimal. Langkah ini juga mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa semua anak di Indonesia memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.