Pasar
Sentimen Perang Dagang Mengguncang Pasar Keuangan Indonesia
2025-04-09

Perkembangan ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya telah menjadi faktor utama yang memengaruhi kondisi pasar keuangan global, termasuk di Indonesia. Kondisi ini menyebabkan pelemahan signifikan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga jatuh di bawah level 6.000 serta penurunan nilai tukar rupiah yang mendekati angka 17.000 per dolar AS. Ketidakpastian ekonomi global ini mendorong reaksi negatif dari para pelaku pasar, yang tercermin dalam performa pasar modal nasional.

Kepala Eksekutif Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya, menyoroti bahwa pelemahan IHSG mencapai 9% setelah masa libur Lebaran sebagai respons investor terhadap situasi pasar akibat sentimen perang dagang. Dalam diskusi dengan CNBC Indonesia, dia menjelaskan dampak tarif impor oleh pemerintahan Trump terhadap stabilitas pasar keuangan di Indonesia. Analisis lebih lanjut tentang perspektif pelaku pasar disampaikan dalam program Power Lunch.

Pengaruh Perang Dagang Terhadap Pasar Modal Indonesia

Situasi ketegangan perdagangan internasional membawa dampak signifikan terhadap pasar modal Indonesia. Penurunan drastis pada IHSG menunjukkan respons negatif dari investor domestik maupun asing terhadap ketidakpastian ekonomi global. Selain itu, kinerja mata uang rupiah juga mengalami tekanan kuat akibat sentimen negatif ini.

Sejak awal perdagangan setelah periode libur panjang Lebaran, IHSG mengalami penurunan hampir 9%, sebuah indikator kuat akan kerugian finansial yang dirasakan oleh pasar saham Indonesia. Hal ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap potensi eskalasi konflik dagang yang berdampak langsung pada aliran modal masuk ke negara berkembang seperti Indonesia. Ketidakpastian ini juga memperparah volatilitas pasar, membuat investor semakin waspada dan cenderung melakukan penjualan besar-besaran untuk melindungi portofolio mereka.

Analisis Pelaku Pasar Terhadap Tantangan Ekonomi Global

Dalam konteks analisis lebih mendalam, para pelaku pasar memberikan pandangan mereka terkait pengaruh kebijakan perdagangan AS terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Diskusi yang dilakukan antara CEO Sucor Sekuritas dan tim CNBC Indonesia mengungkap dimensi tambahan tentang bagaimana perubahan politik perdagangan dapat mempengaruhi investasi di Asia Tenggara.

Bernadus Wijaya menjelaskan bahwa kebijakan tarif impor oleh Presiden Donald Trump telah menciptakan lingkungan ekonomi yang penuh tantangan bagi negara-negara emerging market seperti Indonesia. Tarif tersebut tidak hanya memengaruhi arus perdagangan tetapi juga memicu keluarnya modal asing dari pasar saham regional. Selain itu, dalam sesi dialog dengan Anneke Wijaya, dia menyoroti pentingnya strategi mitigasi risiko yang harus diambil oleh investor lokal untuk menghadapi volatilitas pasar. Diskusi ini menyoroti perlunya pendekatan adaptif dalam menghadapi dinamika geopolitik dan ekonomi global saat ini.

more stories
See more