Berita
Serangan Israel di Jalur Gaza: Statistik Mengejutkan dan Dampak Kemanusiaan
2025-05-09

Pada Kamis (8/5/2025), kantor media pemerintah Gaza merilis data yang mengungkap dampak luar biasa dari serangan militer Israel terhadap wilayah tersebut. Sejak genosida besar-besaran dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 62.000 warga Palestina dilaporkan tewas atau hilang. Serangan ini melibatkan penggunaan 100.000 ton bahan peledak, menimbulkan kerusakan masif tidak hanya pada jiwa manusia tetapi juga infrastruktur penting. Lebih dari 12.000 pembantaian telah dilakukan, termasuk peristiwa yang menyebabkan ratusan keluarga hilang dalam reruntuhan bangunan mereka sendiri. Selain itu, kondisi kesehatan memburuk dengan penyebaran penyakit menular, sementara fasilitas keagamaan dan kemanusiaan hancur akibat agresi.

Kantor media pemerintah Gaza menjelaskan bahwa serangan brutal Israel telah menyebabkan kerugian signifikan bagi masyarakat setempat. Lebih dari 10.000 orang masih terperangkap di bawah reruntuhan, tanpa harapan akan evakuasi tepat waktu. Angka-angka yang dirilis menunjukkan bahwa Israel bertanggung jawab atas 11.926 pembantaian terhadap anggota rumah tangga Palestina, menghapus eksistensi 2.200 keluarga secara keseluruhan. Selain itu, pasukan Israel diketahui mencuri 2.300 jenazah dari pemakaman lokal untuk dibawa ke tujuh kuburan massal di rumah sakit.

Dampak buruknya tidak hanya terbatas pada korban jiwa. Infrastruktur medis juga runtuh akibat serangan berkelanjutan. Lebih dari dua juta kasus penyakit menular telah terjadi karena ketiadaan akses layanan kesehatan yang memadai. Kasus hepatitis saja mencapai 71.338. Fasilitas religius pun tak luput dari serangan, dengan 828 masjid dihancurkan sepenuhnya dan 167 lainnya rusak sebagian. Tiga gereja serta 19 dari total 60 kuburan juga menjadi sasaran.

Israel tampaknya menerapkan strategi sistematis untuk memblokir bantuan internasional. Serangan telah ditujukan ke 66 fasilitas bantuan, termasuk dapur amal dan pusat distribusi logistik. Lebih dari 37.400 truk bantuan serta pasokan bahan bakar telah ditahan sejak penutupan total perbatasan dua bulan lalu. Hal ini menciptakan situasi krisis kelaparan yang semakin parah di kalangan penduduk sipil.

Berdasarkan data yang dirilis, serangan Israel telah menewaskan sekitar 52.800 orang, mayoritas di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) bahkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Selain ICC, Mahkamah Internasional juga tengah menangani kasus genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

Data yang dikeluarkan oleh kantor media pemerintah Gaza memberikan gambaran menyedihkan tentang skala tragedi yang terjadi selama periode konflik ini. Kerugian yang dialami oleh masyarakat sipil tidak hanya terbatas pada korban jiwa, tetapi juga mencakup penghancuran infrastruktur vital, penyebaran penyakit, dan pelanggaran hak asasi manusia yang sistematik. Situasi ini menegaskan urgensi dunia internasional untuk mengambil tindakan konkret demi mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.

more stories
See more