Klub ternama asal Inggris, Manchester United, tengah berada di ambang pencapaian monumental dalam sejarah kompetisi Liga Europa. Dengan rekor impresif selama musim 2024/25, Setan Merah berpeluang menjadi tim ketujuh yang mencapai final tanpa merasakan kekalahan. Performa luar biasa mereka telah menarik perhatian banyak pihak, terutama karena format baru Liga Europa yang semakin menantang dengan tambahan fase liga mini sebelum sistem gugur. Pertanyaannya tetap sama: apakah United mampu mempertahankan catatan gemilang ini hingga akhir dan menghindari kutukan para pendahulu yang gagal juara meskipun tak terkalahkan?

Dalam 13 pertandingan sejauh ini, Manchester United berhasil mencatat delapan kemenangan dan lima hasil imbang, menjadikan mereka satu-satunya klub yang belum tersentuh kekalahan di kompetisi ini. Prestasi tersebut membuat mereka masuk ke daftar seleksi eksklusif bersama enam tim lain yang pernah melakukan hal serupa sejak dimulainya format Liga Europa pada musim 2009/10. Enam tim tersebut adalah Benfica (2013/14), Chelsea (2018/19), Inter Milan (2019/20), Villarreal (2020/21), Eintracht Frankfurt (2021/22), dan Bayer Leverkusen (2023/24). Namun, dari keenam tim itu, hanya Chelsea dan Eintracht Frankfurt yang berhasil membawa pulang trofi juara.

Pencapaian Manchester United kali ini menjadi lebih istimewa karena dilakukan di bawah format baru Liga Europa. Penambahan fase liga mini sebelum babak gugur menambah kompleksitas dan tantangan bagi setiap peserta. Oleh karena itu, rekor yang dicetak oleh United tidak hanya mengesankan, tetapi juga menunjukkan dominasi dan ketahanan mereka di berbagai kondisi pertandingan.

Menghadapi Tottenham Hotspur di partai final yang akan digelar pada 21 Mei 2025 di Stadion San Memes, Bilbao, Spanyol, Manchester United memiliki peluang besar untuk menorehkan sejarah baru. Namun, tantangan utama tetap ada: menghindari kutukan "final tak terkalahkan namun gagal juara" seperti yang dialami Benfica dan Inter Milan sebelumnya. Dengan dukungan penuh dari para penggemar dan motivasi tinggi untuk membawa trofi ke Old Trafford, Setan Merah tampak siap untuk menghadapi ujian terakhir ini.

Pertandingan final nanti bukan hanya soal gelar, tetapi juga tentang memperkuat posisi Manchester United sebagai salah satu tim elit Eropa. Apakah mereka akan melanjutkan tradisi gemilang atau justru mengulangi nasib kurang beruntung beberapa tim sebelumnya? Dunia sepak bola pasti menyaksikan dengan penuh antisipasi.