Berita
Situasi Memperihatinkan: Atlet Binaraga Kabupaten Malang Mengonsumsi Ayam Mati Akibat Kekurangan Dana
2025-05-06

Sejumlah atlet binaraga di Kabupaten Malang, Jawa Timur, menghadapi kondisi sulit dengan terpaksa mengonsumsi ayam mati akibat minimnya pendanaan. Peristiwa ini menjadi viral setelah video mereka memasak ayam dalam keadaan membusuk tersebar luas di media sosial. Para atlet tersebut membutuhkan asupan protein yang cukup untuk persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025. Namun, keterbatasan anggaran dari pihak berwenang membuat mereka harus mencari solusi ekstrem.

Kronologi Pengolahan Ayam Tiren oleh Atlet Binaraga Kabupaten Malang

Dalam sebuah video yang menyebar di media sosial, tampak beberapa atlet sedang membersihkan daging ayam yang sudah membusuk di sebuah ruang sempit yang kemungkinan besar adalah kamar mandi. Dengan peralatan sederhana seperti ember dan air, mereka mencoba membersihkan ayam-ayam tersebut sebelum diolah menjadi makanan. Situasi ini terjadi karena para atlet tidak memiliki cukup dana untuk membeli bahan makanan segar yang sesuai dengan kebutuhan gizi mereka.

Menurut Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, Indra Khusnul, langkah ekstrem ini dilakukan akibat belum cairnya pendanaan yang diajukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang untuk Porprov 2025. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, setiap atlet membutuhkan minimal Rp3 juta per bulan. Namun, keterbatasan anggaran memaksa mereka membeli tiga karung ayam tiren dari peternak lokal dengan harga hanya Rp100 ribu.

Dari perspektif seorang jurnalis, situasi ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan pemerintah terhadap atlet daerah. Meskipun memiliki potensi besar, banyak atlet terkendala oleh masalah finansial yang seharusnya dapat diselesaikan melalui alokasi anggaran yang lebih adil. Kejadian ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya kesadaran publik terhadap dunia olahraga, agar para atlet tidak hanya dikenal saat meraih prestasi tetapi juga mendapatkan perhatian selama proses pelatihan mereka.

more stories
See more