Pasar
Skandal Keuangan yang Guncang Batavia: Kisah A.M Sonneveld
2025-02-23

Pada awal abad ke-20, kota Batavia (sekarang Jakarta) digemparkan oleh kasus penyalahgunaan dana bank yang melibatkan seorang pejabat senior. Kisah ini mengejutkan masyarakat karena pelaku adalah A.M Sonneveld, seorang tokoh terkenal yang dianggap sebagai pribadi mapan dan berpengaruh. Penyelidikan mengungkap bahwa dia telah mencuri uang nasabah dalam jumlah besar untuk mendanai gaya hidup mewahnya. Kasus ini menjadi perhatian publik ketika berita tentang penangkapan Sonneveld dan istrinya tersebar luas pada bulan September 1913.

Dalam periode 1910-an, A.M Sonneveld dan keluarganya dikenal memiliki kehidupan sosial yang mewah. Mereka sering menghabiskan waktu di malam hari di tempat hiburan ternama seperti Societeit Harmoni, menikmati sajian mahal tanpa memikirkan biaya. Sonneveld sendiri merupakan mantan perwira KNIL dan kemudian bekerja di salah satu bank swasta terbesar Hindia Belanda, Nederlandsch Indie Escompto Maatschappi. Posisinya sebagai kepala bagian keuangan memberikan akses langsung ke rekening nasabah, yang akhirnya dimanfaatkannya untuk tujuan pribadi.

Berita skandal tersebut pertama kali muncul pada awal September 1913, ketika koran-koran lokal mulai melaporkan tindakan ilegal yang dilakukan oleh pegawai bank di Batavia. Investigasi internal Bank Escompto mengungkap adanya transaksi mencurigakan senilai 122 ribu gulden, setara dengan 73 kilogram emas pada masa itu. Ketika kesalahan ini terbongkar, Sonneveld dan istrinya sudah melarikan diri dari kota. Polisi kemudian menetapkan mereka sebagai buronan dan memulai pencarian intensif.

Informasi tentang pelarian pasangan ini menyebar cepat melalui media massa. Koran De Sumatra Post menggambarkan Sonneveld sebagai laki-laki berusia 45 tahun dengan ciri-ciri fisik tertentu. Berkat informasi ini, polisi berhasil melacak jejak mereka hingga ke Bandung dan Surabaya. Selama perjalanan kereta api menuju Surabaya, Sonneveld sempat bertemu dengan teman lamanya yang curiga dengan alasan perjalanannya ke Hong Kong. Teman tersebut melaporkan kecurigaannya kepada otoritas, yang kemudian membantu menghentikan upaya kaburnya.

Ketika tiba di Hong Kong, pasangan tersebut langsung ditangkap oleh kepolisian setempat dan diekstradisi kembali ke Hindia Belanda. Di pengadilan, Sonneveld mengakui semua tuduhan dan menjelaskan bahwa dia melakukan pencurian tersebut untuk membiayai gaya hidup borosnya. Istrinya juga ikut serta dalam upaya penutupan kasus. Akhirnya, Sonneveld dihukum lima tahun penjara, sementara istrinya menjalani hukuman kurungan selama tiga bulan. Kasus ini masuk sejarah sebagai salah satu kasus penyalahgunaan dana bank terbesar pada era tersebut.

more stories
See more