Seorang istri dari Beijing, China, yang terlibat dalam skandal besar penipuan finansial ternyata menggunakan hasil kejahatannya untuk memanjakan pria lain. Sementara itu, sang suami hidup dengan pengeluaran hemat tanpa mengetahui bahwa istrinya telah melakukan serangkaian tindakan kriminal yang merugikan banyak orang.
Dengan jumlah uang senilai USD3,3 juta yang didapat melalui aksi liciknya, Wang Wei menghabiskan dana tersebut untuk membeli barang-barang mewah bagi seorang live-streamer yang menjadi selingkuhannya. Skema penipuannya mencakup pemalsuan dokumen properti serta penjualan ilegal apartemen, menyebabkan kerugian besar kepada teman dan keluarganya. Suaminya harus berjuang melawan utang yang semakin bertambah serta rasa sakit mendalam akibat pengkhianatan ini.
Tindakan curang Wang Wei akhirnya terbongkar setelah dia berhasil menipu anggota keluarga dan koleganya hingga senilai USD3,3 juta. Selama lima tahun, dia menjalankan rencana canggih yang melibatkan manipulasi dokumen properti dan penjualan ilegal unit apartemen. Ini membuat para korban menghadapi kerugian finansial yang signifikan.
Semua dimulai pada tahun 2019 ketika Wang mengetahui adanya proyek perumahan baru yang sedang menunggu alokasi. Dia kemudian memanfaatkan situasi ini dengan cara yang tidak etis. Menggunakan strategi manipulatif, dia mengambil alih kendali atas beberapa flat, memalsukan dokumen, dan menjualnya kepada pihak ketiga secara ilegal. Modus operandi ini dilakukan berulang kali, menghasilkan pendapatan besar yang kemudian digunakan untuk memenuhi hasrat konsumtifnya. Aksi penipuan ini akhirnya terdeteksi setelah korban mulai merasa curiga dan melaporkan insiden tersebut kepada otoritas terkait.
Sementara suaminya, Cheng, menjalani gaya hidup sederhana demi membayar utang keluarga, Wang malah menghabiskan uang hasil penipuan untuk memanjakan dirinya sendiri dan pria lain. Tidak hanya itu, dia juga memberikan hadiah-hadiah mewah kepada seorang live-streamer yang menjadi kekasihnya.
Mulai dari mobil mewah hingga properti bernilai tinggi, semua berasal dari uang yang dicuri melalui aksi penipuannya. Di sisi lain, Cheng bersama ayahnya bekerja keras untuk melunasi utang kartu kredit yang terakumulasi akibat kebiasaan belanja boros Wang. Bahkan, ayah Cheng rela mengambil pinjaman besar dengan menggunakan rumah sebagai agunan guna membantu keluarga. Ironisnya, semua jerih payah mereka tidak disadari oleh Wang, yang tetap menjalani kehidupan glamor tanpa peduli pada konsekuensi yang dialami keluarganya. Hal ini menunjukkan betapa peliknya situasi yang dihadapi oleh keluarga ini.