Pembenahan infrastruktur olahraga di Jakarta menjadi prioritas utama Gubernur Pramono Anung. Rencana ini mencakup pengembangan jalur sepeda dan jogging track yang lebih inklusif bagi masyarakat. Menurut Pramono, kawasan-kawasan baru akan dirancang untuk memenuhi kebutuhan warga tanpa mengganggu arus lalu lintas utama. "Kami sedang mengeksplorasi opsi lintasan di atas atau bawah permukaan agar semua orang dapat menikmati fasilitas ini," ungkapnya saat acara di Balai Kota beberapa waktu lalu.
Konsep integrasi berbagai sarana olahraga menjadi inti dari rencana pembangunan Velodrome Jakarta. Tidak hanya terbatas pada lintasan sepeda, area tersebut juga akan dikembangkan sebagai tempat jogging yang representatif. Dengan tujuan memperluas aksesibilitas, konsep serupa akan diterapkan di berbagai wilayah Jakarta. "Kami ingin menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat di setiap sudut kota," tambah Pramono.
Menggabungkan tiga taman besar di Jakarta Selatan menjadi salah satu langkah inovatif dalam program ini. Proyek Transit Oriented Development (TOD) Blok M akan menjadi simbol baru kerjasama regional ASEAN. Dengan luas total 6,2 hektare, area gabungan Taman Leuser, Ayodhya, dan Langsat ini akan memberikan ruang terbuka hijau yang modern serta ramah lingkungan. Inisiatif ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah untuk menjadikan Jakarta sebagai pusat olahraga internasional yang layak.
Pengembangan fasilitas olahraga di Jakarta bukan hanya soal membangun infrastruktur fisik, tetapi juga menciptakan budaya hidup sehat di kalangan masyarakat. Melalui pendekatan inklusif dan berkelanjutan, proyek ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat demi terwujudnya kualitas hidup yang lebih baik bagi generasi mendatang.