Pemilihan institusi pendidikan yang tepat merupakan langkah krusial dalam menentukan masa depan seseorang. Banyak universitas di seluruh dunia menawarkan berbagai keunggulan akademik, namun ada juga sejumlah institusi yang memiliki reputasi buruk karena masalah seperti standar pendidikan rendah, fasilitas minim, atau bahkan skandal hukum. Artikel ini menyajikan daftar sepuluh universitas terburuk di dunia tahun 2024 berdasarkan penilaian dari University Magazine.
Evaluasi ini mencakup berbagai aspek penting seperti performa akademik, kondisi fisik kampus, tingkat kepuasan mahasiswa, serta reputasi secara keseluruhan. Universitas-universitas ini sering kali menghadapi kritik atas taktik bisnisnya, kurangnya transparansi, dan dampak negatif terhadap karier lulusannya. Penting bagi calon mahasiswa untuk melakukan riset mendalam sebelum memilih institusi pendidikan demi memastikan pengalaman belajar yang berkualitas.
Berbagai universitas telah menjadi sorotan karena masalah akademik dan legal yang signifikan. Beberapa di antaranya bahkan telah ditutup atau menghadapi gugatan besar akibat praktik bisnis yang tidak etis. Ini menunjukkan betapa pentingnya memeriksa rekam jejak sebuah institusi sebelum mendaftar.
Mulai dari Trump University yang didirikan oleh mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, institusi ini tidak pernah resmi diakui sebagai universitas. Janji-janjinya tentang rahasia sukses di bidang properti ternyata hanya menimbulkan banyak tuduhan penipuan, sehingga Trump harus membayar denda sebesar US$25 juta pada tahun 2010. Selain itu, DeVry University dan California Miramar University juga menghadapi kritik serupa terkait status akreditasi mereka yang dipertanyakan dan mutu pengajaran yang dinilai rendah. Mahasiswa-mahasiswa dari kedua institusi tersebut merasa tertipu karena tidak mendapatkan hasil sesuai harapan, seperti prospek kerja yang baik atau pengakuan gelar secara luas.
Kondisi serupa juga dialami oleh American InterContinental University (AIU), yang lebih fokus pada rekrutmen massal daripada memberikan pendidikan berkualitas. Standar akademik yang rendah membuat nilai gelar yang dikeluarkan sering diragukan. Sementara itu, Eurasian International College di Kazakhstan juga menghadapi tantangan besar terkait kurangnya dosen berkualifikasi dan sumber daya kampus yang terbatas. Hal ini memengaruhi performa akademik mahasiswa dan membuat institusi ini sulit bersaing di kancah internasional.
Tidak hanya masalah akademik dan legal, beberapa universitas juga menghadapi tantangan serius terkait infrastruktur dan manajemen internal. Faktor-faktor ini berdampak langsung pada pengalaman belajar mahasiswa dan reputasi institusi secara keseluruhan.
Contohnya adalah Tianjin University of Finance and Economics di China, yang sering dikritik karena buruknya manajemen kampus. Mahasiswa mengeluhkan minimnya fasilitas yang memadai serta staf pengajar yang tidak kompeten. Situasi ini membuat reputasi universitas semakin memburuk di mata publik. Di sisi lain, Rivers State University of Science and Technology di Nigeria juga mengalami ketidakstabilan akademik akibat konflik internal antara staf dan manajemen. Mogok kerja yang berkepanjangan serta kondisi infrastruktur yang buruk sangat mengganggu proses belajar-mengajar.
Selain itu, University of Phoenix di Amerika Serikat menjadi contoh lain dari institusi yang lebih memprioritaskan perekrutan massal daripada kualitas pendidikan. Tingkat kelulusan yang rendah dan utang mahasiswa yang tinggi menjadi isu utama yang kerap disoroti. Begitu pula dengan Southern New Hampshire University, yang meskipun dikenal melalui program online-nya, tetap dianggap kurang ketat secara akademik. Nilai gelar yang diberikan sering dipertanyakan karena kualitas pengajaran yang dianggap tidak memenuhi standar.
Akhirnya, Kingston University di Inggris juga menghadapi tantangan serupa terkait tingkat kepuasan mahasiswa yang rendah dan kinerja akademik yang di bawah standar. Organisasi program yang buruk, kualitas pengajaran yang rendah, serta layanan administrasi yang tidak efektif menjadi sorotan utama. Semua faktor ini menunjukkan bahwa infrastruktur dan manajemen yang baik sangatlah penting untuk menjaga reputasi sebuah universitas dan memberikan pengalaman belajar yang maksimal bagi mahasiswanya.