Pada tahun 2025, Israel berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu negara paling bahagia di dunia menurut World Happiness Report (WHR). Meskipun mengalami penurunan peringkat dibandingkan tahun sebelumnya, keberhasilan ini tetap menjadi sorotan. Faktor utama yang mendukung pencapaian tersebut adalah sistem sosial yang kokoh dan tingginya kebebasan individu. Laporan menyebutkan bahwa masyarakat Israel memiliki rasa percaya yang kuat terhadap sesamanya, terutama dalam situasi krisis. Selain itu, konsep "expected benevolence" atau harapan akan kebaikan dari orang lain menjadi dasar optimisme masyarakat Israel.
Meskipun mencatat skor tinggi dalam hal kebahagiaan, Israel masih menghadapi berbagai tantangan sosial. Salah satunya adalah meningkatnya isolasi sosial di kalangan pemuda. Untuk mengatasi masalah ini, laporan menekankan pentingnya memperkuat infrastruktur kesehatan mental serta ketahanan komunitas secara keseluruhan. Aktivitas sosial seperti relawan dan donasi telah terbukti membantu menurunkan angka "kematian karena keputusasaan," termasuk bunuh diri dan penyalahgunaan zat. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan pro-sosial, warga Israel dapat menjaga kesejahteraan mental mereka secara kolektif.
Berbicara tentang kebahagiaan global, Finlandia tetap memimpin sebagai negara paling bahagia di dunia, disusul oleh Denmark, Islandia, dan Swedia. Negara-negara ini dikenal karena dukungan sosial yang kuat, layanan kesehatan berkualitas tinggi, serta tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga mereka. Survei global ini menggunakan metode Cantril ladder untuk mengukur persepsi individu terhadap kondisi hidup mereka, serta indikator positive affect dan negative affect untuk melihat pengalaman emosional positif maupun negatif. Dengan pendekatan ini, WHR memberikan gambaran mendalam tentang kualitas hidup di berbagai belahan dunia.
Kebahagiaan bukanlah sekadar hasil dari kondisi eksternal, tetapi juga refleksi dari nilai-nilai sosial dan budaya yang dijalani suatu masyarakat. Di tengah-tengah konflik dan tantangan, Israel menunjukkan bahwa solidaritas dan hubungan sosial yang erat dapat menjadi fondasi bagi kehidupan yang lebih baik. Hal ini menginspirasi kita untuk lebih menghargai pentingnya keterhubungan sosial, kepedulian terhadap sesama, dan upaya bersama dalam menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera.