Dalam laporan terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Finlandia sekali lagi meraih posisi tertinggi sebagai negara paling bahagia di dunia. Prestasi ini merupakan yang kedelapan kalinya bagi negara Nordik tersebut. Faktor-faktor utama yang mendasari kebahagiaan masyarakat Finlandia meliputi tingkat kepercayaan yang tinggi dalam masyarakat, transparansi pemerintahan, serta hubungan erat dengan alam. Selain itu, konsep "sisu" atau ketangguhan mental juga memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan produktivitas warga negara.
Pada musim gugur yang dingin namun indah di Finlandia, masyarakatnya menunjukkan pola hidup yang unik dan berbeda dari banyak negara lain. Salah satu faktor utama yang menjadikan mereka sebagai rakyat paling bahagia adalah tingginya tingkat kepercayaan sosial. Baik itu antar tetangga maupun terhadap institusi publik seperti pemerintah, masyarakat Finlandia merasa aman dan nyaman dalam lingkungan mereka.
Bukan hanya soal kepercayaan, Finlandia juga dikenal sebagai salah satu negara paling transparan di dunia. Dengan korupsi yang sangat minim, kebebasan sipil, politik, dan pers pun mendapat perlindungan yang baik. Menurut Elisabet Lahti, PhD, seorang psikolog terapan dan pendiri Sisu Lab, keseimbangan dalam masyarakat Finlandia menciptakan suasana tanpa kekhawatiran berlebihan sehingga orang dapat lebih santai dan inovatif.
Kedekatan dengan alam menjadi elemen lain yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Finlandia. Hampir semua warga tinggal dekat dengan taman atau hutan, yang hanya beberapa menit jalan kaki dari rumah mereka. Udara segar, air bersih, dan panorama alam yang masih alami memberikan rasa damai serta meningkatkan kreativitas. Emma Seppälä, PhD dari Universitas Yale, menyoroti bahwa waktu yang dihabiskan di alam bebas tanpa gangguan teknologi dapat meningkatkan kemampuan kreatif hingga 50%. Ini menjadi bagian integral dari gaya hidup masyarakat setempat.
Konsep lokal bernama "sisu" juga memperkuat mental baja masyarakat Finlandia. Sisu mengacu pada kombinasi ketangguhan, tekad, dan integritas mental yang tinggi. Gaya hidup yang menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi turut membangun budaya kerja yang sehat. Johanna Jäkälä, Executive Director dari Business Finland, menegaskan bahwa kebahagiaan karyawan berdampak positif pada produktivitas bisnis.
Dari sudut pandang seorang jurnalis, laporan ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menciptakan lingkungan sosial yang adil, transparan, dan harmonis. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta penghormatan terhadap alam, bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Semoga kita dapat belajar dari cara Finlandia menjaga kesejahteraan masyarakatnya secara holistik.