Pada awal tahun 2025, aktor Korea Selatan Kim Soo-hyun menghadapi dampak serius dari kontroversi yang melibatkan kehidupan pribadinya. Beberapa merek ternama mulai memutuskan kerja sama dengan aktor tersebut, termasuk Cuckoo China, Prada, Dinto Cosmetics, dan lainnya. Keputusan ini diambil setelah beredar dugaan skandal yang menimbulkan reaksi negatif dari publik dan perusahaan. Cuckoo China, salah satu merek elektronik terkenal di Asia, secara resmi mengumumkan penghentian semua aktivitas promosi yang melibatkan Kim Soo-hyun pada tanggal 18 Maret 2025. Perusahaan juga mempertimbangkan langkah hukum terkait kontrak yang dibatalkan lebih awal.
Detail Kontroversi dan Pengaruhnya pada Karier Kim Soo-hyun
Di tengah harapan pencabutan larangan Korean Wave (Hallyu Ban) di China, Kim Soo-hyun ditunjuk sebagai duta merek untuk Cuckoo di tiga negara besar, yaitu China, Vietnam, dan Indonesia, pada 1 Maret 2025. Namun, hanya dalam waktu singkat, sekitar 17 hari setelah pengumuman tersebut, kabar buruk tentang skandal pribadi sang aktor muncul ke permukaan. Hal ini menyebabkan Cuckoo China serta merek-merek global lainnya seperti Prada, Dinto Cosmetics, Tous Les Jours, Jeju Air, Beyond, Homeplus, Eider, Shinhan Bank, dan Shabu All Day memutuskan hubungan profesional mereka dengan Kim Soo-hyun.
Pada tanggal 18 Maret 2025, Cuckoo China merilis pernyataan resmi yang menjelaskan bahwa perusahaan akan segera menghapus semua materi promosi yang menampilkan Kim Soo-hyun di platform digital mereka. Langkah ini diambil guna menjaga reputasi brand di mata konsumen. Di samping itu, perusahaan juga membentuk tim khusus untuk memantau perkembangan situasi dan mempertimbangkan opsi hukum terkait pembatalan kontrak secara mendadak.
Dalam suasana yang penuh ketegangan ini, berbagai merek mulai mengambil jarak dari Kim Soo-hyun. Misalnya, Prada Italia mengakhiri kerja sama pada 14 Maret 2025, sedangkan maskapai Jeju Air menarik semua iklan yang menampilkan wajah aktor tersebut. Situasi ini mencerminkan betapa cepatnya industri marketing bereaksi terhadap isu-isu sensitif yang dapat memengaruhi citra merek mereka.
Berita ini menyoroti pentingnya integritas pribadi bagi figur publik dalam menjalin kolaborasi dengan merek-merek besar. Sebagai seorang jurnalis, saya melihat bahwa kasus Kim Soo-hyun memberikan pelajaran berharga bagi para selebriti dan profesional lainnya. Reputasi tidak hanya menjadi aset tak ternilai bagi individu tetapi juga berdampak langsung pada kesepakatan bisnis yang melibatkan nama baik suatu perusahaan. Kasus ini juga menunjukkan bahwa di era informasi yang cepat beredar, transparansi dan tanggung jawab moral sangatlah penting dalam menjaga hubungan jangka panjang dengan mitra bisnis maupun audiens luas.