Berita
Kemacetan Massif Menghantui Jalur Cibiru-Cileunyi di Bandung
2025-03-31

Pada Senin (31/3/2025), jalur Cibiru-Cileunyi di Kabupaten Bandung mengalami kemacetan parah akibat lonjakan volume kendaraan. Perjalanan yang biasanya hanya memakan waktu satu jam kini bisa bertambah hingga dua atau tiga kali lipat. Salah satu penyebab utama adalah penyempitan jalan setelah Bundaran Cibiru, serta dominasi pengguna sepeda motor dalam arus mudik. Para pemudik melaporkan bahwa kondisi ini membuat perjalanan mereka lebih lama dan melelahkan.

Untuk meredam kepadatan lalu lintas, petugas dari Polsek Panyileukan menerapkan sistem kontra flow bagi kendaraan roda dua menuju arah Cileunyi. Langkah ini diambil guna mempercepat aliran kendaraan, terutama sepeda motor yang menjadi mayoritas pengguna jalan di wilayah tersebut. Kepadatan diperkirakan akan berlanjut hingga menjelang malam hari.

Solusi Darurat Melawan Kemacetan

Upaya darurat dilakukan oleh petugas untuk mengurai kemacetan di jalur Cibiru-Cileunyi. Sistem kontra flow yang ditujukan untuk kendaraan roda dua diimplementasikan sebagai solusi sementara. Dengan langkah ini, petugas berharap dapat membantu memperlancar arus kendaraan, terutama bagi pemudik lokal yang menuju daerah timur Kabupaten Bandung seperti Garut dan Sumedang.

Dalam situasi yang semakin padat, para petugas lalu lintas dari Polsek Panyileukan bekerja ekstra keras untuk menangani antrian panjang kendaraan. IPTU Mustari, Kanit Lantas Polsek Panyileukan, menjelaskan bahwa pemberlakuan sistem kontra flow merupakan salah satu cara efektif untuk mengurangi tekanan pada jalur utama. "Kami ingin memastikan bahwa kendaraan roda dua tidak tertahan terlalu lama di titik penyempitan," katanya. Sistem ini juga memberikan ruang tambahan bagi pemudik lainnya untuk bergerak lebih cepat, meskipun tantangan tetap ada.

Pengalaman Buruk Para Pemudik

Banyak pemudik yang harus menelan pil pahit akibat kepadatan lalu lintas di jalur Cibiru-Cileunyi. Perjalanan yang biasanya singkat menjadi sangat panjang, menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa lelah yang mendalam. Beberapa pemudik bahkan menghabiskan lebih dari tiga jam hanya untuk menyeberangi ruas jalan yang biasanya hanya butuh satu jam.

Rudiyat, salah satu pemudik, menyampaikan keluhan tentang peningkatan signifikan dalam waktu tempuh perjalanannya. Ia mengungkapkan bahwa kondisi ini sangat mengganggu rencana perjalanan mereka. "Saya sudah memperhitungkan adanya kemacetan, tapi tak disangka begitu buruknya," katanya. Anto, pemudik lainnya, menyoroti pentingnya solusi yang lebih inovatif untuk mencegah kemacetan serupa di masa depan. Kepadatan diperkirakan akan terus berlangsung hingga malam hari, dengan potensi peningkatan jumlah kendaraan yang masuk ke jalur tersebut. Para pemudik berharap agar pihak terkait dapat menemukan cara yang lebih efisien untuk mengatasi masalah ini demi kenyamanan semua pengguna jalan.

More Stories
see more