Pengangkatan musisi Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) oleh Menteri BUMN Erick Thohir memicu reaksi keras dari masyarakat. Kritik tersebut berpusat pada pertanyaan kompetensi Ifan di bidang perfilman, yang dianggap tidak sesuai dengan tugas barunya. Meskipun demikian, Ifan menyatakan kesiapannya untuk mundur jika ada sosok yang lebih kompeten menggantikan posisinya. Selain itu, ia juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi perusahaan, termasuk utang dan kondisi fasilitas yang kurang memadai.
Dalam situasi ini, langkah Ifan menjadi sorotan publik. Ia menegaskan bahwa jabatan ini bukanlah hasil pengabdian kepada pihak tertentu, melainkan keputusan untuk memberikan kontribusi kepada negara. Menurutnya, banyak kandidat sebelumnya yang menolak posisi tersebut karena beban kerja yang begitu besar. Dengan sikap ini, Ifan mencoba menunjukkan niat baiknya meski harus menghadapi berbagai hambatan dalam menjalankan tugasnya.
Berbicara tentang kondisi internal PFN, Ifan mengungkapkan adanya tekanan finansial yang signifikan. Perusahaan ini tengah berjuang melawan utang yang mencapai puluhan miliar rupiah, keterlambatan pembayaran gaji karyawan, serta tanggungan lain seperti BPJS dan Tunjangan Hari Raya (THR). Tambahan lagi, bangunan tempat operasional PFN diketahui sudah tua dan minim alat modern yang mendukung produktivitas. Situasi ini semakin memperkeruh prospek masa depan perusahaan.
Di sisi lain, Ifan berharap agar masyarakat dapat memberikan ruang bagi dirinya untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak untuk membantu PFN keluar dari kesulitan. Jika tidak ada pengganti yang lebih kompeten, Ifan bersikeras akan tetap fokus merapikan rumah PFN hingga segala tanggung jawabnya terpenuhi.
Meskipun kontroversi terus berkembang, langkah Ifan untuk mengambil kendali di PFN telah menunjukkan tekadnya untuk berkontribusi. Tidak hanya soal kemampuan, namun juga soal dedikasi dan komitmen terhadap pekerjaan yang diberikan. Dengan tantangan besar yang dihadapi, keberhasilan Ifan di posisi ini akan bergantung pada strategi dan kolaborasi yang efektif dalam mengubah PFN menjadi lebih baik.