Peningkatan harga emas mencapai rekor tertinggi karena meningkatnya permintaan akan aset berisiko rendah. Logam mulia ini kini diperdagangkan di atas US$ 3.000 per troy ons, seiring dengan kekhawatiran investor terhadap ancaman perlambatan ekonomi global. Situasi ketegangan akibat perselisihan dagang antarnegara menjadi salah satu faktor utama yang mendorong para pemodal untuk beralih ke emas sebagai pelindung nilai investasi mereka. Sejak awal tahun, harga emas telah melonjak hampir 14%, menjadikannya salah satu aset dengan kinerja paling menjanjikan.
Keputusan Presiden Amerika Serikat mengenai kebijakan tarif dagang yang sering kali tidak stabil telah memicu ketakutan akan dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini membuat pasar saham menjadi lebih rentan terhadap volatilitas dan mendorong minat investor terhadap emas sebagai bentuk proteksi. Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral AS juga turut memperkuat daya tarik logam kuning ini. Para ahli menyatakan bahwa baik investor institusional maupun individu semakin percaya bahwa emas dapat melindungi portofolio mereka dari goncangan ekonomi global.
Kenaikan signifikan harga emas dalam beberapa dekade terakhir dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk diversifikasi cadangan mata uang oleh bank-bank sentral di negara-negara berkembang. Permintaan fisik emas pun meningkat pesat, terutama di tengah situasi krisis seperti pandemi global atau gejolak geopolitik. Kepala eksekutif sebuah perusahaan manajemen aset menyebut bahwa pelebaran tingkat utang global menjadi salah satu alasan utama mengapa emas tetap menjadi penyimpan nilai yang handal selama ribuan tahun. Dengan demikian, emas terbukti memiliki peran penting sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko ekonomi lainnya.
Emas tidak hanya menjadi simbol kemewahan, tetapi juga merupakan alat pelindung nilai yang sangat efektif di tengah ketidakpastian ekonomi. Kenaikannya yang signifikan menunjukkan bahwa logam ini masih sangat diminati oleh para pemodal di seluruh dunia. Fenomena ini membuktikan bahwa meskipun sistem moneter modern terus berkembang, emas tetap menjadi landasan yang kokoh dalam menjaga stabilitas finansial bagi banyak pihak.