Pada tahun 2024, jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Indonesia meningkat secara signifikan. Total kunjungan mencapai 13,9 juta orang, naik 19,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu hal menarik adalah peningkatan dramatis wisatawan dari Korea Utara, yang biasanya memiliki aturan ketat terhadap perjalanan internasional. Pertumbuhan wisman tertinggi berasal dari Korea Utara dengan kenaikan hingga 2.216%, disusul oleh Vatikan dengan pertumbuhan 333%. Mayoritas kunjungan Korea Utara terjadi pada Juni 2024, sementara lonjakan wisman Vatikan berkaitan dengan kunjungan Paus Fransiskus pada September.
Wisatawan dari Korea Utara menjadi sorotan utama dengan peningkatan yang luar biasa. Negara yang dikenal sangat membatasi perjalanan warganya ke luar negeri ini mencatat lonjakan hingga 2.216% dalam kunjungan ke Indonesia. Ini menandakan perubahan drastis dalam pola perjalanan internasional bagi penduduk Korea Utara. Mayoritas kunjungan terjadi pada bulan Juni, di mana 80% dari total kunjungan selama tahun tersebut berlangsung. Faktor apa yang mendorong fenomena ini menjadi topik diskusi yang menarik.
Fenomena ini tidak hanya mencerminkan peningkatan minat wisatawan Korea Utara terhadap destinasi Indonesia, tetapi juga menunjukkan adanya pergeseran kebijakan atau situasi internal di Korea Utara yang memungkinkan lebih banyak warganya untuk bepergian. Meskipun detail spesifik tentang penyebab peningkatan ini belum jelas, data menunjukkan bahwa Indonesia telah berhasil menarik perhatian wisatawan dari negara yang biasanya jarang melakukan perjalanan internasional. Hal ini bisa menjadi peluang besar bagi industri pariwisata Indonesia untuk memperluas pasar potensial mereka.
Berbagai faktor berkontribusi pada peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia. Selain Korea Utara, Malaysia tetap menjadi sumber wisatawan terbesar dengan 2,27 juta kunjungan. Wisatawan Malaysia rata-rata menghabiskan US$693 per kunjungan, memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Di sisi lain, Vatikan mencatat pertumbuhan wisatawan sebesar 333%, dipengaruhi oleh kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, termasuk penggelaran Misa Akbar, menjadi salah satu alasan kuat untuk peningkatan wisatawan Vatikan. Acara-acara seperti ini tidak hanya menarik perhatian umat Katolik, tetapi juga turis umum yang tertarik dengan acara budaya dan agama. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan momen-momen penting seperti ini untuk mempromosikan destinasi wisata dan menarik lebih banyak pengunjung. Selain itu, strategi promosi yang efektif dan kerjasama antar-institusi dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan wisata global yang menjanjikan.