Sejak pengunduran dirinya dari tugas-tugas kerajaan pada tahun 2020, Meghan Markle tetap mempertahankan beberapa gelar kerajaan yang dianugerahkan kepadanya. Meskipun ia dan suaminya, Pangeran Harry, tidak lagi menjalankan peran aktif sebagai anggota keluarga kerajaan Inggris, statusnya sebagai istri seorang pangeran membuatnya tetap terkait dengan identitas kerajaan. Gelar Duchess of Sussex serta nama lain seperti Countess of Dumbarton dan Baroness Kilkeel masih melekat padanya berdasarkan aturan turun-temurun dalam sistem monarki.
Pernikahan Meghan dengan Pangeran Harry pada Mei 2018 membuka jalan bagi dia untuk menerima gelar-gelar tersebut. Namun, yang lebih menarik adalah fakta bahwa ia juga memiliki gelar Princess Henry, mengikuti nama resmi suaminya. Gelar ini, menurut protokol kerajaan, tidak mudah dicabut karena langsung berkaitan dengan struktur tradisional monarki Inggris.
Berdasarkan laporan Mirror, gelar ini akan selalu menjadi bagian darinya karena pernikahannya dengan anggota kerajaan yang memiliki hak warisan langsung dari raja. Bahkan jika gelar Duchess of Sussex dicabut melalui keputusan tertentu, gelar Princess Henry tetap bertahan, mencerminkan hubungan langsung dengan keluarga kerajaan.
Ingrid Seward, seorang ahli kerajaan dan pemimpin redaksi Majesty Magazine, pernah menjelaskan bahwa pencabutan gelar-gelar ini bisa menciptakan kebingungan di kalangan masyarakat umum, terutama di Amerika Serikat. Di negara tersebut, sistem penamaan bangsawan Inggris sering kali kurang dipahami secara menyeluruh. "Jika gelar Duchess of Sussex hilang, publik mungkin akan merasa bingung karena Meghan secara teknis akan disebut sebagai Princess Henry," kata Seward, menyoroti potensi ketidaksesuaian persepsi antara budaya Inggris dan Amerika.
Dengan demikian, meskipun mundur dari tugas kerajaan, Meghan Markle tetap memiliki identitas yang erat kaitannya dengan institusi kerajaan Inggris. Gelar-gelarnya bukan hanya simbol dari pernikahannya dengan Pangeran Harry, tetapi juga cerminan dari aturan tradisional yang telah ada selama berabad-abad. Keberlanjutan gelar ini menjadi bukti kuat dari pengaruh historis dan hierarki monarki Inggris yang kompleks.
Secara keseluruhan, keputusan untuk mempertahankan atau mencabut gelar Meghan menunjukkan dinamika unik antara modernisasi dan tradisi dalam institusi kerajaan. Hal ini juga memberikan wawasan tentang pentingnya komunikasi yang jelas dalam mengelola ekspektasi publik terhadap anggota kerajaan, baik mereka yang aktif maupun mereka yang telah mundur dari tanggung jawab formalnya.