Penggarapan ulang sejarah tokoh besar seperti Gajah Mada selalu menjadi perbincangan menarik. Selain kejayaan Majapahit yang tak terlupakan, misteri mengenai keluarga dan asal-usulnya sering kali memunculkan berbagai spekulasi. Salah satu pertanyaan yang paling banyak diajukan adalah tentang siapa ibu kandung dari sosok legendaris ini. Beberapa versi menyebutkan Dewi Andong Sari sebagai figur penting dalam cerita tersebut. Namun, apakah benar demikian? Selain itu, ada juga mitos lain yang lebih fantastis, seperti lahirnya Gajah Mada dari buah kelapa sebagai penjelmaan Sang Hyang Narayana.
Salah satu cerita yang dianggap paling masuk akal berasal dari Desa Mada, kini dikenal sebagai wilayah Modo di Lamongan. Menurut tradisi lisan setempat, Gajah Mada dilahirkan dari hubungan gelap antara Raden Wijaya dengan Dewi Andong Sari, puteri seorang kepala desa bernama Demang Kali Lanang. Anak itu kemudian diberi nama Joko Modo.
Kehidupan awal Joko Modo tidak lepas dari drama politik kerajaan. Dewi Andong Sari, sang ibu, dikabarkan diasingkan ke sebuah bukit di tengah hutan karena tuduhan fitnah bahwa kehamilannya berasal dari perselingkuhan. Meskipun nyawa Dewi Andong Sari diselamatkan oleh prajurit kerajaan, ia harus menjalani hidup yang sulit jauh dari istana.
Cerita ini semakin dipertegas dengan adanya makam Dewi Andong Sari di Desa Modo dan makam Gajah Mada (atau dikenal sebagai Syekh Mada) di Gunung Ratu, Desa Cancing, Kecamatan Ngimbang. Para penjaga makam percaya bahwa kedua lokasi tersebut memiliki kaitan erat dengan kehidupan Gajah Mada dan ibunya.
Berdasarkan catatan sejarah, cerita-cerita ini mencerminkan betapa kompleksnya asal-usul tokoh besar dalam sejarah Nusantara. Apakah Gajah Mada benar-benar anak dari Raden Wijaya atau hasil dari legenda yang berkembang, kisah ini tetap menjadi sumber inspirasi bagi generasi modern untuk menggali lebih dalam tentang kejayaan masa lalu.
Selain versi historis yang lebih rasional, mitos-mitos tentang Gajah Mada tetap memberikan dimensi spiritual pada narasi sejarah. Baik melalui legenda atau fakta sejarah, sosok Gajah Mada akan selalu menjadi simbol kesetiaan dan ambisi besar yang telah membentuk wajah peradaban Nusantara.