Tenggat eskalasi antara India dan Pakistan telah membawa dampak positif bagi sektor pertahanan India. Nilai pasar perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertahanan nasional dilaporkan melonjak lebih dari 5 miliar dolar AS, setara dengan Rp82,3 triliun (kurs Rp16.474 per USD). Ketegangan ini dimulai dari tuduhan pemerintah India terhadap Pakistan atas keterlibatan dalam serangan brutal yang menewaskan 26 warga sipil di wilayah Kashmir pada bulan sebelumnya. Serangan balasan India ke infrastruktur milik kelompok-kelompok teroris di Pakistan menyebabkan meningkatnya ketegangan diplomatik hingga konflik udara antara kedua negara.

Bursa saham India mencatat peningkatan signifikan nilai pasar dari sepuluh perusahaan pertahanan utama. Sejak insiden serangan teroris pada April lalu, nilai pasar mereka naik sekitar 5%. Peningkatan ini didorong oleh ekspektasi bahwa situasi geopolitik yang memburuk akan meningkatkan permintaan alat-alat pertahanan domestik. Beberapa perusahaan besar yang mendapatkan manfaat termasuk Hindustan Aeronautics Ltd., yang fokus pada industri penerbangan, serta Solar Industries India Ltd., yang mengkhususkan diri dalam produksi rudal.

Pada hari Rabu, harga saham Mazagon Dock Shipbuilders Ltd., sebuah perusahaan kapal induk yang berbasis di Mumbai, naik hampir 4,6%, sementara Hindustan Aeronautics melonjak hampir 2%. Situasi ini juga mempengaruhi agenda internasional Perdana Menteri India, Narendra Modi. Ia memutuskan untuk menunda kunjungannya ke Kroasia, Belanda, dan Norwegia sebagai respons terhadap eskalasi ketegangan. Selain itu, ia juga tidak akan hadir dalam acara perayaan 80 tahun kemenangan Perang Dunia II di Moskow. Sebagai gantinya, India akan diwakili oleh delegasi tingkat tinggi.

Dalam konteks yang lebih luas, eskalasi ketegangan antara India dan Pakistan tidak hanya mempengaruhi sektor pertahanan, tetapi juga menciptakan situasi geopolitik yang semakin dinamis di wilayah tersebut. Lonjakan nilai pasar perusahaan pertahanan menjadi indikator kuat bagaimana situasi konflik dapat mempercepat investasi dan pengembangan teknologi di sektor ini. Namun, dampak jangka panjang dari ketegangan ini masih perlu diamati secara cermat, baik dari perspektif ekonomi maupun stabilitas regional.