Berita
Penemuan Korban Tewas di Situs Gempa Myanmar
2025-04-03

Pada Rabu (2/4/2025), sebuah operasi pencarian berhasil menemukan tiga korban gempa bumi yang telah meninggal dunia di gedung perumahan pegawai negeri sipil di daerah Thukha Theiddhi Ward, Myanmar. Tim INASAR dari Indonesia bekerja sama dengan Fire Brigades Myanmar untuk melakukan penilaian lokasi dan memastikan keberadaan korban setelah mendeteksi dua titik mencurigakan. Proses pencarian dimulai dengan metode hailing dan didukung oleh anjing pelacak K9. Meskipun tim berharap menemukan korban selamat, kondisi mayat yang tidak memberikan respons serta aroma menyengat mengonfirmasi bahwa mereka sudah meninggal dunia.

Detail Operasi Pencarian dan Penyelamatan

Dalam situasi penuh tantangan, di kawasan pemukiman yang rusak akibat gempa, tim gabungan INASAR dan Fire Brigades Myanmar mengerahkan upaya maksimal untuk menemukan korban yang hilang. Lokasi ditemukan di lantai pertama gedung dekat area kamar mandi, di mana reruntuhan berbentuk pancake menambah kesulitan akses. Tim Alpha INASAR menggunakan alat pendeteksi getaran bernama Warning Alarm for Stability Protection (WASP) sebelum memasuki bangunan yang tidak stabil tersebut.

Setelah memastikan posisi korban melalui search cam, tim melakukan pekerjaan cutting, breaking, dan breaching untuk memperbesar jalur evakuasi. Salah satu tantangan terbesar terjadi saat penyelamatan korban ketiga, yang duduk di bawah kolom penyangga yang runtuh. Selain itu, anggota medis INASAR juga memberikan perawatan kepada beberapa personel Fire Brigades Myanmar yang mengalami luka akibat laserasi.

Dari perspektif jurnalis, cerita ini mengingatkan kita tentang pentingnya solidaritas internasional dalam menghadapi bencana alam. Kolaborasi antara Indonesia dan Myanmar dalam operasi ini menunjukkan bagaimana teknologi modern dan keahlian spesialis dapat membantu mengurangi kerugian jiwa. Namun, insiden ini juga menjadi pengingat akan kerapuhan manusia di hadapan bencana besar, sehingga perlunya investasi lebih lanjut dalam mitigasi risiko bencana global.

More Stories
see more