Artikel ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai jadwal puasa sunnah Ayyamul Bidh pada bulan April 2025, yang bertepatan dengan bulan Syawal dalam kalender Islam. Selain itu, pembahasan juga mencakup keutamaan ibadah ini serta kemungkinan penggabungan dengan puasa Syawal. Dengan melaksanakan niat yang tepat, umat Muslim dapat memperoleh berkah dari Allah SWT melalui amalan ini.
Puasa Ayyamul Bidh memiliki signifikansi khusus sebagai salah satu bentuk ibadah sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Pelaksanaannya dilakukan pada tiga hari pertengahan setiap bulan Hijriah. Artikel ini juga menjelaskan bahwa penggabungan niat antara puasa Syawal dan Ayyamul Bidh diizinkan oleh sebagian ulama, asalkan waktu pelaksanaannya bersamaan.
Berdasarkan perhitungan kalender Islam, bulan April 2025 akan bertepatan dengan bulan Syawal 1446 H. Dalam periode tersebut, umat Muslim dapat menjalankan puasa sunnah Ayyamul Bidh pada tanggal 13, 14, dan 15 Syawal. Jadwal ini telah disesuaikan dengan hari-hari Gregorian untuk mempermudah pemahaman masyarakat luas.
Pada tahun 2025, pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh dimulai pada Sabtu, 12 April 2025 (hari pertama), Minggu, 13 April 2025 (hari kedua), hingga Senin, 14 April 2025 (hari ketiga). Setiap tanggal ini berpadanan dengan tanggal hijriyah yaitu 13, 14, dan 15 Syawal 1446 H. Kehadiran jadwal ini penting bagi mereka yang ingin melaksanakan ibadah secara konsisten sesuai anjuran Nabi.
Seiring dengan adanya kesamaan waktu antara puasa Ayyamul Bidh dan Syawal, beberapa ulama memperbolehkan penggabungan niat. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa dua amalan sunnah dapat dilaksanakan dalam satu hari dengan catatan tidak saling bertentangan. Penggabungan ini memberikan fleksibilitas kepada individu tanpa mengurangi nilai spiritual dari kedua amalan tersebut.
Dalam buku "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah" oleh Ustaz Hanif Luthfi Lc, dijelaskan bahwa menggabungkan dua jenis puasa sunnah adalah sah selama syarat-syaratnya terpenuhi. Contohnya, seseorang dapat membaca niat seperti: “Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwaali wa ‘an shauma ayyamal bidhlillaahi ta’aala.” Artinya, orang tersebut berniat menjalankan baik puasa Syawal maupun Ayyamul Bidh karena Allah Ta'ala. Dengan demikian, praktik ini menjadi cara efektif untuk mendapatkan pahala ganda dalam satu hari.