Guncangan ekonomi global memaksa bank-bank sentral, termasuk The Fed dan Bank Indonesia, untuk menahan kenaikan suku bunga acuan mereka hingga Maret 2025. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap volatilitas pasar yang masih tinggi. Para analis menyatakan bahwa keputusan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas finansial di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.
Menurut pengamat ekonomi dari CNBC Indonesia, Maesaroh, pihak The Fed berencana menahan penurunan suku bunga sampai akhir tahun. Hal ini disebabkan oleh inflasi Amerika Serikat yang tetap pada level tinggi serta tekanan ekonomi akibat perang dagang. Situasi tersebut mendorong Jerome Powell dan timnya untuk lebih hati-hati dalam mengambil langkah, sehingga mempertahankan Fed Funds Rate menjadi pilihan terbaik saat ini.
Keputusan strategis ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara bank sentral dalam mengelola dinamika ekonomi global. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor risiko, para pemimpin ekonomi dunia berusaha menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas harga. Melalui pendekatan yang cermat, harapan besar dapat terwujud untuk menciptakan kondisi ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan bagi semua negara.