Keputusan penting telah diambil oleh pemerintah untuk mempercepat pembangunan ekonomi di tingkat desa melalui pengembangan koperasi. Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2025, formasi khusus berupa Satuan Tugas (Satgas) resmi dibentuk guna mendorong lahirnya Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Dalam pertemuan Sidang Kabinet Terbatas di Istana Negara, Kamis (8/5/2025), Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono ditunjuk sebagai Koordinator Ketua Pelaksana Harian dari satgas ini. Peran strategis yang diberikan kepada Kemenkop menegaskan fokus pemerintah pada percepatan pembangunan sektor koperasi di seluruh wilayah Indonesia.
Kegiatan utama yang akan dilakukan oleh Satgas mencakup koordinasi lintas sektor dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait. Salah satu target besar adalah membentuk hingga 80 ribu Kopdes/Kel Merah Putih dalam waktu dekat. Selain itu, Satgas juga bertugas mengidentifikasi potensi lokal di setiap desa/kelurahan serta menyusun panduan teknis pelaksanaan program. Menurut Ferry Juliantono, langkah konkret akan dimulai dengan intensifikasi musyawarah desa untuk mendiskusikan pendirian koperasi. "Diperkirakan jumlah koperasi baru yang terbentuk bisa mencapai 30 ribu unit hanya dalam bulan Mei ini," katanya optimistis.
Pengembangan rencana bisnis menjadi salah satu prioritas Satgas agar setiap koperasi dapat berjalan secara mandiri dan berkelanjutan. Beberapa model usaha yang direncanakan antara lain pengadaan sembako, layanan simpan pinjam, klinik desa, apotek, pergudangan, hingga logistik. Semua skema ini dirancang sesuai karakteristik dan kebutuhan unik tiap lokasi. Pemerintah juga menargetkan operasionalisasi koperasi-koperasi ini mulai Oktober mendatang. Dengan dukungan pembiayaan yang telah disepakati bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, proyek ini diprediksi akan memberikan dampak signifikan terhadap penguatan ekonomi masyarakat di tingkat dasar.
Pembentukan Satgas ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mewujudkan kemandirian ekonomi nasional. Melalui pendirian dan pengembangan koperasi desa, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan lapangan kerja baru di berbagai daerah. Proyek ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek tetapi juga merupakan fondasi bagi tumbuhnya ekonomi inklusif yang berkelanjutan di masa depan. Dengan kolaborasi lintas sektor, Indonesia sedang menuju transformasi ekonomi yang lebih adil dan merata.