Di bulan April, industri kendaraan listrik di Jerman melaporkan kenaikan signifikan dalam diskon harga. Rata-rata pemotongan mencapai 16,7 persen, meningkat dari angka sebelumnya pada Maret. Menurut analisis ekonom otomotif Ferdinand Dudenhoffer, peningkatan ini telah memberikan penghematan lebih dari EUR1.000 untuk model reguler. Selain itu, produsen mobil menghadapi tekanan untuk memenuhi target emisi CO2 Uni Eropa, mendorong strategi promosi yang lebih agresif. Kesempitan antara harga mobil listrik dan konvensional menciptakan peluang pasar baru.
Dalam laporan terbaru, kebijakan distribusi dan insentif promosi juga berperan dalam menstimulasi permintaan kendaraan listrik. Penurunan harga untuk mobil bermesin pembakaran internal dan hybrid plug-in tetap rendah dibandingkan dengan insentif EV. Kondisi ini membuka potensi lonjakan pendaftaran kendaraan listrik baru di Jerman setelah masa lesunya akibat berakhirnya subsidi pemerintah.
Bulan April menjadi saksi penting bagi perkembangan pasar kendaraan listrik di Jerman. Diskon yang diberikan oleh para produsen meningkat secara signifikan hingga 16,7 persen, sebuah perubahan yang cukup besar jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Ekonom otomotif Ferdinand Dudenhoffer menyoroti bahwa peningkatan ini menciptakan peluang baru bagi konsumen untuk mendapatkan mobil listrik dengan harga lebih kompetitif. Sejak awal tahun, rata-rata diskon naik tiga poin persentase, yang setara dengan penghematan lebih dari EUR1.000 untuk model standar.
Analisis mendalam terhadap tren harga daring menunjukkan bahwa ambang batas untuk memberikan diskon pada kendaraan listrik semakin rendah. Dudenhoffer memprediksi bahwa tren ini akan terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang. Tekanan dari Uni Eropa untuk memenuhi target emisi CO2 menjadi salah satu faktor utama yang mendorong produsen mobil untuk menawarkan insentif lebih besar. Dengan demikian, konsumen dapat menikmati harga kendaraan listrik yang lebih menarik, yang kemungkinan besar akan mendorong permintaan pasar.
Selain diskon yang diberikan untuk kendaraan listrik, perbedaan harga dengan mobil konvensional juga semakin menyempit. Hal ini menciptakan dinamika pasar yang unik, di mana daya tarik kendaraan listrik meningkat pesat. Produsen mobil tidak hanya menghadapi tantangan dari segi regulasi emisi, tetapi juga harus merancang strategi distribusi yang efektif. Perubahan sistem distribusi yang dilakukan oleh beberapa merek memungkinkan mereka untuk menggunakan ulang insentif distributor dan kampanye promosi guna mengaktifkan permintaan yang lemah.
Akibatnya, kesenjangan harga antara kendaraan listrik dan mobil bermesin pembakaran internal serta hybrid plug-in menjadi lebih kecil. Ini adalah level terendah sejak subsidi kendaraan listrik yang didanai pemerintah berakhir. Dudenhoffer optimistis bahwa sektor kendaraan listrik di Jerman sedang berada di ambang lonjakan baru yang disebabkan oleh harga yang lebih menarik. Data registrasi kendaraan listrik baru menunjukkan peningkatan signifikan pada kuartal pertama tahun ini, meskipun sempat mengalami penurunan awal tahun 2024 akibat berakhirnya subsidi pemerintah. Dengan kondisi pasar seperti ini, masa depan kendaraan listrik di Jerman tampak sangat cerah.