Pada hari Kamis (20/3/2025), harga minyak mentah dunia mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Kenaikan ini terjadi meskipun adanya peningkatan pasokan minyak mentah di Amerika Serikat (AS). Laporan dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 1,7 juta barel pada minggu lalu. Namun, ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina serta kebijakan perdagangan AS menambah ketidakpastian pasar energi global. Dalam kondisi ini, analisis teknikal memperkirakan harga minyak akan tetap kuat dengan kisaran tertentu.
Pada perdagangan Kamis di Jakarta, harga minyak mentah dunia menunjukkan tren positif meskipun ada peningkatan pasokan minyak mentah di AS. Kontrak Brent Mei 2025 ditutup naik 0,42% atau 30 sen ke level US$ 70,78 per barel, sementara kontrak West Texas Intermediate (WTI) April 2025 juga naik 0,54% atau 36 sen menjadi US$ 67,16 per barel.
Di tengah situasi ini, EIA melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat lebih tinggi dari perkiraan, yaitu sebesar 1,7 juta barel. Namun, persediaan bahan bakar turunan seperti bensin menurun sebanyak 0,5 juta barel. Meski demikian, jumlahnya masih berada di atas rata-rata lima tahun untuk periode tersebut.
Situasi geopolitik juga memainkan peran penting dalam dinamika harga minyak. Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan penghentian sementara operasi militer selama 30 hari terhadap lokasi energi Ukraina. Namun, dia menekankan bahwa perdamaian hanya mungkin dicapai jika bantuan militer Barat kepada Ukraina dihentikan sepenuhnya. Selain itu, ketidakpastian ekonomi global akibat kebijakan tarif perdagangan AS juga turut mempengaruhi pasar minyak.
Dari segi teknikal, harga minyak WTI diperkirakan akan terus menguat dalam beberapa waktu ke depan. Rentang support diperkirakan berada di antara US$ 64,88 hingga US$ 61,80, sementara resistance berada di kisaran US$ 69,80 hingga US$ 72,10.
Pelaku pasar diimbau untuk tetap waspada terhadap faktor-faktor geopolitik dan kebijakan perdagangan global yang dapat memengaruhi harga minyak dunia.
Berita ini memberikan pelajaran penting bagi para pelaku pasar dan pembuat kebijakan. Fluktuasi harga minyak tidak hanya dipengaruhi oleh dinamika pasokan dan permintaan tetapi juga oleh faktor geopolitik dan kebijakan ekonomi global. Ketidakpastian di bidang ini menuntut analisis yang lebih mendalam dan strategi mitigasi risiko yang lebih baik agar bisa merespons setiap perubahan dengan cepat dan efektif.