Di tengah fenomena alam yang tidak dapat diprediksi sepenuhnya, warga Jakarta Utara dianjurkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir rob selama periode 11 hingga 17 Mei 2025. Fenomena Bulan Purnama pada 12 Mei mendatang dipercaya akan memengaruhi naiknya tinggi air laut dan meningkatkan risiko banjir pesisir di wilayah tersebut. BPBD DKI Jakarta telah mengeluarkan peringatan dini guna memastikan masyarakat mengetahui ancaman ini dan dapat mengambil tindakan pencegahan.
Dalam situasi musim purnama yang sering kali membawa dampak signifikan bagi daerah pesisir, Jakarta Utara menjadi sorotan utama karena lokasinya yang rentan terhadap pasang surut air laut. Dalam pengumuman resmi melalui akun Instagram @bpbddkijakarta pada Jumat (9/5/2025), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memberikan peringatan dini tentang kemungkinan terjadinya banjir rob di sejumlah lokasi penting seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, Tanjung Priok, serta Kepulauan Seribu.
Selain itu, informasi dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok juga menyebutkan bahwa fenomena Bulan Purnama pada tanggal 12 Mei 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum sehingga memicu banjir pesisir atau rob. Masyarakat disarankan untuk waspada dan mempersiapkan langkah antisipatif guna mengurangi risiko kerugian akibat bencana ini.
Beberapa area seperti Pluit dan Ancol yang memiliki riwayat rawan banjir sebelumnya diimbau lebih siaga dalam menghadapi kondisi darurat ini.
Berdasarkan data historis, wilayah-wilayah tersebut sering mengalami dampak signifikan akibat pasang air laut yang ekstrem selama periode bulan purnama. Oleh karena itu, BPBD mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam upaya mitigasi bencana dengan memperhatikan perkembangan informasi cuaca secara kontinu.
Untuk memitigasi risiko banjir rob, masyarakat diimbau memperhatikan segala bentuk perubahan lingkungan serta menjaga kebersihan saluran air agar tidak tersumbat oleh sampah. Selain itu, komunikasi intensif antara pemangku kepentingan setempat sangat dibutuhkan untuk memastikan semua pihak siap menghadapi situasi darurat jika diperlukan.
Menyadari potensi bahaya ini, BPBD juga telah menyiapkan langkah-langkah strategis termasuk penyiapan posko darurat dan distribusi logistik bagi warga yang terdampak.
Dengan adanya peringatan ini, diharapkan seluruh lapisan masyarakat bisa tetap tenang namun tetap waspada terhadap potensi bencana banjir rob.
Dari perspektif seorang jurnalis, kabar ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kesadaran kolektif terhadap perubahan lingkungan serta pentingnya kolaborasi antarlembaga dalam menghadapi ancaman bencana alam. Setiap individu memiliki peran vital dalam menjaga keamanan diri sendiri dan orang lain melalui langkah-langkah preventif yang tepat waktu.