Dalam proses pengasuhan anak, peran ayah ternyata memberikan dampak yang sama besar dengan ibu. Penelitian dari Inggris menunjukkan bahwa keterlibatan aktif ayah dapat meningkatkan kecerdasan dan perkembangan anak secara signifikan. Studi ini juga menekankan pentingnya kerja sama antara kedua orang tua untuk menciptakan lingkungan tumbuh kembang yang optimal bagi anak.
Penelitian lebih lanjut mengungkap bahwa interaksi antara ayah dan anak tidak hanya memengaruhi prestasi akademik tetapi juga membantu perkembangan keterampilan sosial serta emosional. Dengan cara berinteraksi yang unik dibandingkan ibu, ayah mampu memberikan stimulasi tambahan yang mendukung pencapaian pendidikan anak.
Keterlibatan ayah dalam pengasuhan terbukti memiliki dampak besar pada prestasi akademik anak. Penelitian yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa anak-anak yang sering berinteraksi dengan ayah mereka cenderung lebih cerdas dan berhasil dalam tahap awal pendidikan. Stimulasi mental melalui aktivitas seperti membaca bersama ayah menjadi faktor utama peningkatan kemampuan kognitif anak.
Studi menyebutkan bahwa anak-anak yang sering diajak bermain atau belajar oleh ayah mereka saat berusia tiga tahun, menunjukkan hasil yang lebih baik di sekolah dasar ketika berusia tujuh tahun. Cara ayah berkomunikasi dan berinteraksi memberikan pengalaman baru yang mendukung perkembangan otak anak. Selain itu, pola asuh yang melibatkan kedua orang tua memberikan variasi dalam stimulasi mental dan sosial bagi anak. Dengan demikian, anak tidak hanya berkembang dalam segi intelektual tetapi juga dalam keterampilan sosial dan emosional.
Untuk mencapai hasil pengasuhan yang maksimal, sinergi antara ayah dan ibu sangatlah penting. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun peran ibu lebih berfokus pada pengurangan hiperaktif dan peningkatan keterampilan sosialisasi anak, peran ayah lebih menonjol dalam pencapaian pendidikan anak. Dengan bekerja sama, ayah dan ibu dapat menciptakan lingkungan pengasuhan yang seimbang.
Ayah dan ibu memiliki metode interaksi yang berbeda, namun saling melengkapi. Ayah biasanya menggunakan cara bermain dan berbicara yang berbeda dengan ibu, sehingga anak mendapatkan rangsangan baru yang memperkaya pengalaman sosial dan emosional mereka. Para peneliti menyarankan agar para ayah lebih aktif terlibat dalam pengasuhan anak sejak dini, misalnya dengan meluangkan waktu untuk bermain, berkomunikasi, dan belajar bersama anak. Dengan adanya dukungan dari kedua orang tua, anak akan tumbuh dengan potensi yang lebih besar, baik dalam bidang akademik maupun sosial. Hal ini menunjukkan bahwa pengasuhan anak bukanlah tanggung jawab tunggal ibu, tetapi merupakan kolaborasi dua pihak yang sama-sama pentingnya.