Pasar
Pertumbuhan Transaksi Kartu Kredit di Tengah Perlambatan Ekonomi
2025-05-07

Di tengah perlambatan ekonomi Indonesia yang berada di bawah 5% selama kuartal pertama tahun 2025, industri kartu kredit masih menunjukkan tanda-tanda positif. Meskipun ada penurunan dalam jumlah nominal transaksi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, aktivitas kartu kredit tetap tumbuh mesin kehati-hatian nasabah terhadap penggunaan limit kartu kredit.

Angka pertumbuhan mencatatkan angka 6% pada awal tahun 2025, turun dari 10% pada tahun sebelumnya. Situasi ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global dan perilaku konsumen yang lebih selektif, terutama untuk kartu kredit dengan batas limit Rp 10 juta atau kurang.

Situasi Industri Kartu Kredit Saat Ini

Industri kartu kredit menghadapi tantangan signifikan akibat perlambatan ekonomi domestik. Dalam periode awal tahun 2025, walaupun terjadi penurunan laju pertumbuhan transaksi, sektor ini tetap menunjukkan perkembangan moderat. Nasabah cenderung lebih waspada dalam menggunakan kartu kredit mereka, terutama pada segmen dengan limit rendah.

Perkembangan ini tidak lepas dari tekanan ekonomi global yang mempengaruhi daya beli masyarakat. Di sisi lain, perusahaan penyedia layanan kartu kredit juga mulai menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi situasi ini. Mereka fokus pada penawaran promosi yang lebih menarik serta memberikan insentif kepada pelanggan agar tetap aktif menggunakan kartu kredit mereka. Dengan demikian, upaya ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasar meski dalam kondisi yang sulit.

Strategi Menghadapi Gejolak Ekonomi Global

Dalam konteks gejolak ekonomi global, para pemain di industri kartu kredit harus beradaptasi dengan cepat. Salah satu langkah utama adalah meningkatkan hubungan dengan konsumen melalui pendekatan yang lebih personal dan relevan. Selain itu, pengelolaan risiko menjadi aspek penting untuk memastikan keberlanjutan bisnis.

Ketika konsumen semakin hati-hati dalam menggunakan kartu kredit mereka, bank-bank dan penyedia layanan lainnya harus inovatif dalam menyediakan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Misalnya, beberapa perusahaan telah meluncurkan program cicilan tanpa bunga untuk pembelian tertentu sebagai cara untuk merangsang permintaan tanpa meningkatkan beban finansial bagi pengguna. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital seperti aplikasi mobile banking juga membantu meningkatkan interaksi antara bank dan nasabah, sehingga mempermudah akses informasi tentang penawaran terbaru serta status akun secara real-time.

More Stories
see more