Berita
Potensi Pelemahan Rupiah Mencapai Rp17.000 per USD Akibat Tegangan Global
2025-04-03

Gejolak geopolitik dan kebijakan perdagangan internasional berpotensi menekan nilai tukar rupiah secara signifikan. Pada pekan mendatang, analis memperkirakan bahwa mata uang Indonesia dapat terjun lebih dalam ke level Rp17.000 per dolar AS (USD). Situasi ini dipicu oleh penerapan tarif impor resiprokal sebesar 32 persen oleh Amerika Serikat (AS), yang mulai berlaku pada awal April 2025. Kebijakan tersebut tidak hanya mempengaruhi harga emas global tetapi juga meningkatkan ketegangan antarnegara, termasuk konflik di Timur Tengah dan potensi eskalasi antara Rusia-Ukraina.

Kondisi pasar finansial domestik juga diproyeksikan mengalami tekanan serius. Menurut Ibrahim Assuaibi, seorang ahli pasar uang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa turun hingga 2-3 persen pada hari pertama perdagangan minggu depan. Ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang menjadi faktor utama penurunan ini. Dalam situasi ini, langkah-langkah mitigasi sangat diperlukan untuk melindungi stabilitas ekonomi nasional. Solusi yang disarankan mencakup implementasi tarif balasan yang sama terhadap produk AS, pengembangan pasar ekspor baru, serta manfaat dari keanggotaan Indonesia di forum BRICS.

Melalui upaya kolaboratif ini, Indonesia dapat menjaga ketahanannya terhadap dampak negatif perang dagang. Selain itu, Bank Indonesia (BI) harus aktif melakukan intervensi di pasar valuta asing dan surat utang untuk menstabilkan rupiah. Langkah proaktif ini akan membantu Indonesia merespons tantangan global dengan strategi yang lebih kuat dan berorientasi jangka panjang. Dengan demikian, meskipun menghadapi tantangan luar biasa, Indonesia tetap dapat mempertahankan posisi ekonominya dengan sikap tangguh dan adaptif.

More Stories
see more