Wisuda Akbar Hafiz Indonesia, acara yang disiarkan oleh RCTI, menjadi momen bersejarah bagi para penghafal Qur'an. Program ini mengapresiasi peserta yang telah menunjukkan ketekunan dan keberanian dalam hafalan mereka selama hampir 30 episode. Tiga kandidat terbaik—Naufal, Yasmin, dan Izzah—menonjol melalui prestasi luar biasa mereka dengan berbagai tantangan yang berhasil mereka taklukkan.
Tahun ini, acara tersebut memperkenalkan tiga finalis terbaik serta 17 peserta lainnya yang menampilkan hafalan mereka. Naufal, seorang anak berusia 10 tahun dari Melbourne, Australia, berhasil menghafal 30 juz Qur'an. Yasmin, gadis tuna netra asal Banyuwangi, telah menghafal 6 juz meski menghadapi tantangan medis sejak usia dini. Sementara itu, Izzah dari Tidore Kepulauan juga menaklukkan 6 juz dengan suara merdu yang pernah membawa nama Indonesia harum di kancah internasional.
Anak-anak muda dalam program ini menunjukkan semangat luar biasa dalam menghafal kitab suci. Mereka tidak hanya mengandalkan ingatan tetapi juga keterampilan membaca dan tajwid yang baik. Ketiganya—Naufal, Yasmin, dan Izzah—telah mencatatkan pencapaian yang mengesankan dalam dunia tahfizh.
Naufal, bocah berusia 10 tahun dari Melbourne, Australia, adalah salah satu contoh inspiratif dalam program ini. Meskipun tinggal jauh dari tanah air, ia berhasil menghafal 30 juz Qur'an. Keberhasilannya tidak lepas dari latihan intensif di sebuah rumah tahfidz milik imigran Afrika Selatan. Selain itu, Naufal juga memiliki kemampuan unik untuk mengingat letak halaman dan nomor ayat secara detail. Prestasinya bahkan telah diakui di kancah internasional, termasuk lolos kualifikasi MTQ Internasional di Inggris. Namun, demi fokus pada program Hafiz Indonesia, ia memilih untuk kembali ke Jakarta. Semangat dan dedikasi Naufal menjadi bukti bahwa usia bukan penghalang untuk meraih impian besar.
Selain Naufal, dua finalis lainnya juga memberikan inspirasi mendalam melalui kisah hidup mereka. Yasmin dan Izzah menunjukkan bahwa tantangan fisik atau geografis tidak menjadi penghalang untuk mencapai kesuksesan. Mereka menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang dan percaya pada potensi diri sendiri.
Yasmin, gadis berusia 9 tahun dari Banyuwangi, telah menaklukkan rintangan besar dengan menghafal 6 juz Qur'an meski mengalami tuna netra akibat penyakit kanker retinoblastoma. Dengan metode talaqqi bersama ibunya, Yasmin membuktikan bahwa keyakinan dan dukungan keluarga dapat mengatasi segala kesulitan. Puncak prestasinya adalah penampilan membawakan shalawat asgyl di depan Presiden RI saat itu dalam acara muktamar NU. Sementara itu, Izzah dari Tidore Kepulauan menunjukkan bakat luar biasa dengan suara merdunya dalam melantunkan ayat-ayat suci. Gadis berusia 10 tahun ini telah meraih penghargaan internasional, termasuk posisi terbaik di MTQ Internasional di Abu Dhabi dan Qatar. Kisah mereka mengajarkan nilai-nilai penting seperti ketekunan, keberanian, dan keyakinan kepada semua pemirsa.