Penelitian internasional yang dilakukan oleh para ahli dari China dan Turki membawa kabar mengejutkan terkait salah satu misteri agama paling legendaris sepanjang masa. Dalam eksplorasi di Gunung Ararat, sebuah tim peneliti mengidentifikasi sisa-sisa fosil kayu yang diyakini berasal dari Bahtera Nabi Nuh. Studi mendalam menunjukkan kemungkinan besar bahwa jenis kayu tersebut memiliki asal usul dari daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah di Indonesia. Klaim ini memicu perdebatan luas karena belum ada bukti ilmiah definitif yang mendukungnya sepenuhnya.
Dalam proyek yang dikenal sebagai Noah’s Ark Ministries International (NAMI), para peneliti telah mengumpulkan berbagai artefak dari situs tersebut, termasuk serpihan kayu purba, alat tambang, serta paku logam kuno. Mereka menyatakan bahwa fosil kayu jati yang ditemukan cocok dengan spesimen kayu dari wilayah Jawa, Indonesia. Hasil ini menciptakan spekulasi baru bahwa Nabi Nuh dan pengikutnya mungkin tinggal di daerah yang saat ini merupakan bagian dari Indonesia.
Berdasarkan penelitian lebih lanjut, tim ahli juga meninjau ratusan sampel kayu kuno dari berbagai negara untuk membandingkan karakteristik materialnya. Mereka menemukan kesesuaian sempurna antara fosil kayu jati dari Bahtera Nabi Nuh dengan kayu yang berasal dari wilayah Jawa. Hal ini memperkuat hipotesis bahwa Indonesia mungkin menjadi sumber utama material pembuatan kapal legendaris itu.
Di sisi lain, banyak pakar yang tetap skeptis terhadap klaim ini. Para ahli menyatakan bahwa meskipun ada indikasi kuat tentang penggunaan kayu jati dalam pembangunan bahtera, tidak ada bukti konkret yang secara pasti menunjukkan lokasi geografis asal kayu tersebut. Selain itu, beberapa interpretasi keagamaan hanya menyebutkan jenis kayu tanpa merinci lokasi spesifik.
Kajian ini menunjukkan bahwa meskipun ada teori menarik yang menghubungkan Indonesia dengan Bahtera Nabi Nuh, masih dibutuhkan penelitian lebih mendalam untuk memverifikasi klaim tersebut. Sampai saat ini, spekulasi tentang asal-usul kayu bahtera tetap menjadi topik diskusi yang kontroversial di kalangan akademis maupun umum.
Meskipun temuan ini memberikan wawasan baru tentang potensi hubungan antara Indonesia dan cerita Bahtera Nabi Nuh, para ilmuwan menekankan perlunya pendekatan ilmiah yang lebih ketat untuk memastikan keabsahan klaim tersebut. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat melihat temuan ini sebagai awal dari penelitian lebih lanjut, bukan sebagai kebenaran mutlak yang sudah terbukti.