Pada hari Senin, 24 Maret 2025, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Salah satu agenda utama dalam rapat ini adalah pembahasan terkait penggunaan laba bersih yang diraih perseroan pada tahun buku 2024. Dalam kesempatan tersebut, direksi BRI akan menetapkan jumlah dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham serta proporsi laba yang akan ditahan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. Direktur Utama BRI, Sunarso, sebelumnya memproyeksikan bahwa rasio pembagian dividen tahun ini akan mencapai kisaran 80% hingga 85%. Selain itu, BRI juga telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun pada Januari lalu, dengan estimasi sisa pembayaran dividen setelah libur panjang Idulfitri.
Dalam paparan keuangan beberapa waktu lalu, Sunarso menyatakan bahwa BRI memiliki posisi rasio kecukupan modal (CAR) yang sangat kuat, yaitu sekitar 26%. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan kebutuhan minimum CAR sebesar 17,5%. Dengan konsumsi CAR sekitar 2% per tahun, Sunarso optimistis bahwa BRI tidak memerlukan tambahan modal hingga lima tahun ke depan. Kekuatan modal ini memberikan fleksibilitas bagi manajemen untuk mempertimbangkan pembagian dividen secara maksimal tanpa mengorbankan stabilitas finansial perusahaan.
Secara keseluruhan, BRI membukukan laba bersih sebesar Rp60,64 triliun selama tahun 2024. Dengan asumsi rasio dividen sebesar 85%, jumlah total dividen yang akan dibayarkan kepada investor diperkirakan mencapai Rp51,5 triliun atau sekitar Rp337,12 per lembar saham. Jika merujuk pada harga penutupan saham BBRI pada level Rp3.700, maka yield dividen dari pembayaran final ini diperkirakan mencapai 5,46%. Sebagai perbandingan, pada tahun buku 2023, BRI membagikan dividen sebesar Rp48,1 triliun dengan rasio dividen 80%, yang menghasilkan dividend yield sebesar 4,98%.
Perseroan berharap rencana pembagian dividen ini dapat meningkatkan kepercayaan investor dan memperkuat citra BRI sebagai salah satu bank pelat merah yang stabil dan menguntungkan. Dengan strategi pengelolaan modal yang bijaksana, BRI menunjukkan komitmennya untuk terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham tanpa mengabaikan potensi pertumbuhan bisnis di masa depan.