Pasar
Harta Melimpah Para Sahabat Nabi: Kisah Kekayaan yang Bermakna
2025-03-22

Di tengah sejarah Islam, para sahabat Nabi Muhammad SAW dikenal tidak hanya sebagai pemimpin spiritual dan pejuang agama, tetapi juga sebagai tokoh dengan harta melimpah. Mereka menunjukkan bahwa kekayaan bukan sekadar materi, melainkan sarana untuk berbagi dan membantu sesama. Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencatat setidaknya lima sahabat Nabi memiliki aset besar yang mereka wariskan kepada masyarakat. Dari Abdurrahman ibn 'Awf hingga Sa'd ibn Abi Waqqash, cerita tentang pengabdian dan derma mereka menginspirasi banyak orang.

Pengaruh Harta dalam Sejarah Islam

Dalam era keemasan Islam, nama-nama seperti Abdurrahman ibn 'Awf, Az-Zubayr ibn al 'Awwam, Utsman ibn 'Affan, Thalhah ibn 'Ubaydillah, dan Sa'd ibn Abi Waqqash menjadi simbol kekayaan yang diimbangi dengan ketaatan dan kerelaan. Pada tahun-tahun awal Islam, Abdurrahman ibn 'Awf, salah satu sahabat pertama, meninggalkan warisan senilai Rp 6,21 triliun dalam bentuk uang dan ternak. Di wilayah Baqi', ia juga memberikan wasiat untuk mendistribusikan hartanya kepada ratusan veteran perang Badar.

Az-Zubayr ibn al 'Awwam, yang meninggal pada tahun 36 H, menitipkan properti bernilai Rp 3,54 triliun, termasuk tanah luas di Ghabah serta rumah-rumah di Madinah, Basrah, Kufah, dan Mesir. Kemudian, Khalifah Utsman ibn 'Affan, terkenal dengan kontribusi politiknya, meninggalkan aset total Rp 2,53 triliun, yang sebagian digunakan untuk sedekah.

Sementara itu, Thalhah ibn 'Ubaydillah meninggalkan kekayaan Rp 542,1 miliar, meskipun beberapa bagian tanahnya belum diverifikasi sepenuhnya. Terakhir, Sa'd ibn Abi Waqqash, yang ikut serta dalam perang-perang penting, meninggalkan harta sebesar Rp 15,38 miliar. Semua ini mencerminkan nilai-nilai sosial yang kuat dalam Islam.

Berkembangnya ekonomi Islam pada masa itu dipengaruhi oleh dedikasi para sahabat ini dalam memanfaatkan kekayaan mereka secara bijaksana. Mereka tidak hanya menumpuk harta, tetapi juga menggunakan kekayaan tersebut untuk mendukung komunitas dan menyebarkan ajaran Islam.

Pelajaran dari Warisan Sahabat Nabi

Melihat betapa besar kontribusi mereka, kita dapat belajar bahwa kekayaan bukanlah tujuan akhir, tetapi sebuah alat yang harus dimanfaatkan dengan bijak. Derma dan pengabdian para sahabat Nabi menunjukkan bahwa hidup bukan hanya tentang apa yang kita miliki, tetapi juga tentang apa yang kita bagi. Dalam konteks modern, prinsip ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi saat ini untuk lebih peduli pada sesama melalui amal dan keterlibatan sosial.

More Stories
see more