Pasar
Penemuan Bersejarah: Harta Karun Kuno di Sekolah Madura
2025-03-22

Dalam sebuah kisah yang menakjubkan, seorang kepala sekolah di Pulau Madura berhasil mengungkap harta karun kuno yang tersembunyi. Nuryasin, Kepala SDN Pejagan IV, menemukan lebih dari 13 kilogram koin perak peninggalan masa VOC dan penjajahan Belanda saat mencoba memperbaiki area halaman sekolah yang becek akibat hujan. Penemuannya ini tidak hanya menggemparkan masyarakat setempat tetapi juga membuka lembaran baru tentang cara transaksi perdagangan yang dilakukan ratusan tahun lalu. Alih-alih menjual penemuan tersebut demi keuntungan pribadi, Nuryasin dengan tulus menyerahkan seluruhnya kepada museum atas dasar petunjuk Depdikbud.

Perjalanan Menuju Penemuan Sejarah

Pada suatu hari di tengah musim penghujan, Nuryasin, seorang guru di SDN Pejagan IV di wilayah Madura, khawatir akan kondisi halaman sekolah yang menjadi berlumpur karena hujan deras. Dengan inisiatif pribadinya, ia mulai menggali tanah untuk menutupi area-area yang becek. Saat sedang menggali pada kedalaman sekitar 25-30 cm, ia secara tak sengaja menemukan sesuatu yang tidak biasa—gerabah kuno yang ternyata berisi koin-koin peninggalan sejarah.

Ternyata, koin-koin itu berasal dari masa kolonial VOC dan Hindia Belanda. Salah satu jenisnya bertuliskan "VOC" dengan lambang kerajaan Belanda, diperkirakan digunakan antara tahun 1746 hingga 1760. Jenis lainnya memiliki diameter lebih besar dengan cap "Indiae Batav" yang diproduksi pada periode 1819 hingga 1828. Total berat temuan ini mencapai 13 kilogram, setara dengan nilai miliaran rupiah dalam mata uang modern.

Berita tentang penemuan ini segera menyebar luas, menarik perhatian para ahli arkeologi dan otoritas terkait. Setelah diverifikasi sebagai peninggalan berharga, seluruh koleksi diserahkan kepada museum atas permintaan resmi pemerintah. Keputusan Nuryasin untuk menyerahkan temuan tersebut mendapat apresiasi luas, meskipun banyak orang mendorongnya untuk menjualnya demi keuntungan finansial.

Penemuan ini juga mengungkap fakta penting tentang sistem ekonomi di masa lalu. Masyarakat Jawa telah menggunakan koin emas dan perak sebagai alat pembayaran sejak zaman Kerajaan Hindu-Budha. Ketika VOC hadir, mereka melakukan standarisasi mata uang, menggantikan berbagai mata uang asing yang beredar. Beberapa contohnya adalah rijksdaalder, dukat, stuiver, gulden, hingga doit—yang kemudian dikenal sebagai "duit" dalam bahasa Indonesia.

Kini, koin-koin ini menjadi bukti fisik dari transaksi perdagangan masa lalu, memberikan wawasan berharga bagi generasi saat ini.

Dari perspektif seorang jurnalis atau pembaca, kisah Nuryasin memberikan pelajaran penting tentang integritas dan sikap bijaksana. Meskipun memiliki kesempatan untuk meraih kekayaan instan, Nuryasin lebih memilih menyelamatkan artefak sejarah demi kepentingan bersama. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai moral masih bisa mengalahkan godaan materi, bahkan di era modern seperti sekarang. Selain itu, penemuan ini juga menegaskan betapa pentingnya melestarikan warisan budaya dan sejarah agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

More Stories
see more