PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bersama Himpunan Kawasan Industri (HKI) berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8% pada periode 2025-2029 melalui pengembangan industri berbasis sumber daya alam. Kolaborasi ini juga bertujuan untuk memperkuat ekosistem bisnis kawasan industri di Indonesia. Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza menegaskan bahwa sektor industri pengolahan non migas menjadi tulang punggung ekonomi dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 17,16%. Dukungan perbankan dari BRI melalui produk unggulan akan membantu percepatan hilirisasi serta penciptaan nilai tambah bagi pelaku usaha.
Kerja sama antara BRI dan HKI ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU). Langkah ini memberikan solusi pembiayaan berkelanjutan serta skema ramah lingkungan yang mendukung perkembangan industri di Indonesia. Selain itu, acara ini menjadi ajang diskusi strategis antar-pemangku kepentingan guna merumuskan rekomendasi kebijakan yang tepat demi meningkatkan daya saing industri nasional.
Kemitraan antara BRI dan HKI menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pengembangan industri di Indonesia. Melalui MoU ini, BRI berkomitmen untuk menyediakan layanan perbankan komprehensif yang dapat meningkatkan produktivitas pelaku usaha di kawasan industri. Direktur Commercial, Small & Medium Business BRI, Amam Sukriyanto menekankan optimisme terhadap potensi pertumbuhan industri manufaktur di masa depan.
BRI memainkan peran vital dalam mendukung transformasi industri melalui pendekatan inovatif. Institusi tersebut tidak hanya memberikan akses pembiayaan kepada para pelaku usaha tetapi juga berupaya membangun ekosistem yang saling melengkapi. Produk unggulan seperti pinjaman modal kerja dan investasi dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap sektor industri. Selain itu, BRI juga memprioritaskan pengembangan kawasan industri berwawasan lingkungan sebagai langkah strategis menuju pembangunan berkelanjutan. Dengan dukungan ini, diharapkan industri Indonesia dapat lebih kompetitif dalam kancah global.
Wakil Menteri Perindustrian RI, Faisol Riza, menyoroti peran vital sektor industri pengolahan non migas dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai angka signifikan yaitu 17,16%, menjadikannya salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan tingkat pertumbuhan sebesar 4,75%, sektor ini juga menjadi penyumbang pajak terbesar, yakni sekitar 25,84% dari total penerimaan negara.
Dalam konteks ini, kolaborasi antara BRI dan HKI menjadi elemen kunci dalam memperkuat daya saing kawasan industri di Indonesia. Sebagai pusat ekosistem industrialisasi, kawasan-kawasan industri bukan hanya sekadar lokasi produksi tetapi juga menjadi penggerak produktivitas nasional. Dukungan finansial dari BRI melalui skema pembiayaan berkelanjutan diharapkan dapat mendorong lahirnya inovasi baru dan memperluas jaringan pasar bagi pelaku usaha lokal. Selain itu, forum diskusi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan membuka ruang bagi penyusunan strategi dan rekomendasi kebijakan yang relevan guna memaksimalkan potensi industri di masa mendatang.