Pihak Kepolisian Republik Indonesia telah merancang strategi rekayasa lalu lintas guna mengatasi lonjakan kendaraan selama arus balik Lebaran 2025. Dengan antisipasi terhadap potensi kemacetan di jalan tol, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, memaparkan serangkaian tindakan yang akan diterapkan, termasuk contraflow dan jalur satu arah lokal. Skema ini dirancang berdasarkan data jumlah kendaraan dan kondisi lapangan.

Menyikapi tantangan besar dalam pengelolaan arus balik tahun depan, pihak kepolisian menyiapkan langkah-langkah antisipatif. Salah satu rencana utama adalah penerapan contraflow dari kilometer 70 hingga kilometer 47 di Jalan Tol Trans Jawa. Menurut Irjen Pol Agus Suryonugroho, skema tersebut dapat diperluas hingga kilometer 36 jika situasi memerlukan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelancaran lalu lintas dengan meminimalkan kemacetan yang biasanya terjadi akibat peningkatan volume kendaraan.

Selain contraflow, polisi juga akan menerapkan sistem satu arah lokal sebagai solusi tambahan. Rencana ini akan dimulai pada tanggal 3 April 2025, di mana jalur satu arah pertama akan diberlakukan dari Palimanan (KM 188) hingga Cikatama (KM 70). Pada tanggal-tanggal berikutnya, jika jumlah kendaraan tetap meningkat, satu arah tersebut dapat diperpanjang lebih jauh, bahkan mencakup wilayah Batang dan KM 414.

Puncak dari rencana ini adalah pelaksanaan satu arah nasional pada 6 April 2025. Perayaan ini akan dilakukan secara resmi oleh Kapolri dan Menteri Perhubungan sebagai upaya kolaboratif untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan bagi para pemudik. Pelaksanaan ini diprediksi menjadi salah satu momen penting dalam manajemen lalu lintas nasional.

Berkaca pada persiapan yang telah dilakukan, pemerintah berharap bahwa semua pemudik dapat pulang dengan aman tanpa mengalami kemacetan parah. Melalui kombinasi contraflow dan jalur satu arah lokal, serta koordinasi lintas sektor, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berlangsung lancar dan efisien sesuai harapan masyarakat luas.