Pasar
Sentimen Negatif Pasar Akibat Kebijakan Trump: Perspektif APEI
2025-03-30

Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Prama Nugraha, menyoroti kebijakan pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang memengaruhi respons pelaku pasar secara global. Kenaikan tarif impor oleh pemerintah AS telah mengundang kekhawatiran terhadap potensi perang dagang dan dampaknya pada kebijakan suku bunga The Fed serta Bank Indonesia. Situasi ini juga diperkirakan meningkatkan tekanan nilai tukar dan risiko ekonomi global. Bagi Indonesia, surplus perdagangan dengan AS serta implikasi dari konflik dagang terhadap mitra dagang lainnya menjadi faktor yang dapat mempengaruhi arah pasar keuangan domestik.

Pada era ketegangan dagang seperti ini, Indonesia harus memperhatikan respons pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Menurut Prama Nugraha, kebijakan proteksionis AS bisa memberikan dampak signifikan terhadap minat investasi di pasar modal Indonesia. Selain itu, sentimen negatif ini berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi global, termasuk di wilayah Asia Tenggara.

Sebagai contoh, dampak langsung dari kenaikan tarif impor oleh AS adalah tekanan pada nilai tukar rupiah. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memengaruhi daya tarik pasar modal Indonesia bagi investor asing. Untuk merespons situasi ini, langkah-langkah strategis dari otoritas moneter dan fiskal Indonesia sangat diperlukan agar kondisi pasar tetap stabil.

Berbicara tentang perspektif APEI, Prama Nugraha menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku pasar dan pemerintah untuk menciptakan lingkungan investasi yang kondusif. Dalam diskusi Power Lunch di CNBCIndonesia, dia menjelaskan bahwa komunikasi yang efektif antara regulator dan pelaku pasar akan membantu mengidentifikasi tantangan serta solusi konkret.

Pasar keuangan global saat ini sedang menghadapi tantangan besar akibat kebijakan proteksionis beberapa negara. Namun, Indonesia memiliki kesempatan untuk memanfaatkan situasi ini dengan cara memperkuat posisi ekonominya melalui inovasi dan kebijakan adaptif. Dengan demikian, pasar keuangan domestik dapat tetap menarik bagi para investor meskipun ada gejolak global.

More Stories
see more