Berita
Serangan di Yaman oleh Pemerintah AS Menyebabkan Kontroversi
2025-04-05

Pada hari Jumat (4/4/2025), Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membagikan sebuah rekaman yang menunjukkan serangan terhadap kelompok yang diduga sebagai militan Houthi di Yaman. Video ini, yang tampaknya direkam menggunakan drone, menunjukkan sekelompok individu berkumpul di daerah terpencil ketika rudal jatuh dari langit, menghasilkan ledakan besar dan meninggalkan kawah mendalam. Tidak ada mayat yang tampak setelah insiden tersebut, menyiratkan bahwa korban telah hancur sepenuhnya. Reaksi cepat muncul dari berbagai pihak yang mempertanyakan identitas korban, dengan klaim bahwa mereka adalah warga sipil yang menghadiri pertemuan suku.

Kejadian ini terjadi dalam konteks konflik berkepanjangan di Yaman, di mana kelompok bersenjata Houthi telah mengendalikan sebagian besar wilayah negara itu, termasuk ibu kota Sanaa. Selama bertahun-tahun, mereka telah melakukan serangan terhadap kapal dagang di Selat Bab-el-Mandeb serta menembakkan rudal balistik ke Israel, mencerminkan solidaritas mereka dengan warga Palestina di Gaza.

Ketegangan antara kedua belah pihak semakin meningkat saat Trump merilis video ini melalui akun Twitter-nya. Dalam cuitannya, ia menyatakan bahwa para individu yang terlihat dalam rekaman tersebut sedang berkumpul untuk menerima instruksi tentang serangan, namun usaha mereka kini telah digagalkan. Ia juga menegaskan bahwa serangan ini bertujuan untuk mencegah ancaman lebih lanjut terhadap kapal-kapal milik AS.

Seiring penyebaran video ini, berbagai reaksi bermunculan di media sosial. Beberapa pengguna daring dengan cepat membantah klaim Trump, menyatakan bahwa mereka yang tampil dalam rekaman adalah warga sipil yang sedang menghadiri pertemuan suku tradisional. Foto-foto dari acara serupa di masa lalu dipamerkan untuk mendukung argumen mereka. Hal ini memicu perdebatan sengit tentang validitas informasi yang disampaikan serta moralitas operasi militer yang dilakukan.

Berita ini menyoroti kompleksitas situasi di Yaman, di mana konflik bersenjata telah berlangsung selama bertahun-tahun. Keterlibatan aktor internasional, termasuk AS, telah memperdalam polarisasi regional dan meningkatkan risiko eskalasi lebih lanjut.

Video yang dirilis oleh Trump telah memancing berbagai respons dari berbagai kalangan. Di satu sisi, pendukung kebijakan AS memuji langkah-langkah agresif untuk melindungi kepentingan nasional. Di sisi lain, kritikus menyerukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa operasi militer tersebut tidak melanggar hak-hak manusia. Dengan begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab, dunia tetap waspada terhadap potensi eskalasi konflik di wilayah tersebut.

More Stories
see more