Pergerakan harga minyak dunia menunjukkan tanda-tanda pemulihan, seiring harapan terobosan diplomatik antara Amerika Serikat dan China. Ketegangan geopolitik yang sebelumnya membebani pasar perlahan bergeser ke arah optimisme, meskipun ketidakpastian tetap mengintai. Pada akhir pekan ini, harga Brent mencapai level US$63,13 per barel, sementara WTI naik ke US$60,19 per barel.
Di satu sisi, langkah-langkah AS dalam menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan energi di China menambah tekanan pada pasokan global. Namun, ekspektasi kembalinya produksi OPEC+ menjadi faktor penyeimbang. Dinamika ini diprediksi akan membuat volatilitas harga minyak tetap tinggi dalam waktu dekat.
Harga minyak mendapatkan dukungan kuat dari sinyal positif negosiasi dagang antara dua negara besar. Meskipun masih ada tantangan, seperti persyaratan penghapusan tarif oleh China, optimisme pasar tumbuh dengan adanya kemungkinan terobosan. Perkembangan ini berdampak langsung pada reli harga minyak minggu ini.
Pasar minyak global mencatat rebound signifikan setelah sebelumnya turun lebih dari 10% sejak awal tahun. Kenaikan harga Brent hingga melewati level psikologis US$63 dan WTI yang menembus US$60 menjadi indikator penting. Presiden AS Donald Trump menyatakan keyakinannya bahwa pembicaraan dengan China akan membawa "kemajuan nyata." Meskipun demikian, detail kesepakatan bilateral belum sepenuhnya terungkap, sehingga investor tetap waspada. Dalam situasi ini, optimisme permintaan menjadi pendorong utama reli harga minyak.
Selain dinamika perdagangan, faktor penawaran juga memengaruhi harga minyak. Langkah AS untuk menjatuhkan sanksi kepada salah satu kilang independen terbesar di China menambah ketegangan suplai global. Hebei Xinhai Chemical Group dituduh terlibat dalam ekspor ilegal minyak mentah Iran, yang memperketat ekspektasi terhadap pasokan internasional.
Pasar juga mengantisipasi potensi kembalinya produksi oleh OPEC+, yang sebelumnya dibatasi untuk menjaga stabilitas harga. Namun, rencana ini sempat menekan harga sejak awal tahun, menciptakan ketidakpastian bagi pelaku pasar. Sebagai respons, reli harga minggu ini menjadi indikasi bahwa dinamika geopolitik dan perdagangan terus memengaruhi volatilitas minyak. Prediksi menunjukkan bahwa fluktuasi harga akan terus berlanjut selama beberapa pekan ke depan, namun rebound saat ini memberikan sedikit kelegaan bagi industri energi global.