Bursa saham di wilayah Asia Pasifik mengalami pergerakan yang tidak stabil akibat ketidakpastian perdagangan antara China dan Amerika Serikat. Para pelaku pasar dengan cermat memantau data ekspor bulanan China, yang diperkirakan akan menunjukkan perlambatan signifikan. Meskipun ada peningkatan pada beberapa indeks utama seperti Nikkei 225 dan Kospi, sentimen tetap tertekan oleh kemungkinan perlambatan ekonomi global. Sementara itu, optimisme muncul dari kesepakatan perdagangan antara AS dan Inggris yang diumumkan Presiden Donald Trump, meskipun detail spesifiknya masih belum terungkap.
Dalam suasana penuh ketegangan dagang, bursa saham di Jepang membuka lebih tinggi dengan kenaikan sebesar 1,17% untuk Nikkei 225 dan 1,06% untuk Topix. Di Korea Selatan, Kospi melonjak tipis 0,3%, sementara indeks berbasis kapitalisasi kecil, Kosdaq, justru turun 0,59%. Australia juga mencatat perdagangan datar dengan indeks S&P/ASX 200. Sebaliknya, kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong ditutup sedikit di bawah level sebelumnya.
Pasar kini mengantisipasi rilis data ekspor China bulan April, yang diyakini akan menunjukkan pertumbuhan rendah dibandingkan Maret. Kekhawatiran ini semakin diperparah oleh ketidakjelasan pembicaraan dagang antara Washington dan Beijing. Meskipun Wall Street menguat setelah pengumuman kerangka kerja kesepakatan perdagangan AS-Inggris, para investor tetap waspada karena kurangnya informasi resmi tentang isi perjanjian tersebut.
Di sesi sebelumnya, tiga indeks utama di Amerika Serikat—Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Nasdaq Composite—menutup lebih tinggi. Penguatan ini menjadi indikator harapan bahwa negosiasi dagang dapat memberikan hasil positif di masa mendatang.
Sementara itu, para analis menyatakan bahwa situasi ini menunjukkan pentingnya stabilitas dalam hubungan dagang internasional sebagai katalis bagi pemulihan ekonomi global.
Di tengah semua ketidakpastian ini, investor di Asia Pasifik tampaknya lebih selektif dalam mengambil langkah investasi mereka.
Dari perspektif wartawan atau pembaca, laporan ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika pasar global saat ini. Setiap kebijakan dagang memiliki dampak luas yang bisa mempengaruhi performa pasar di seluruh dunia. Penting bagi para pelaku pasar untuk tetap update dengan perkembangan terbaru dan mempertimbangkan risiko serta peluang yang ada. Dengan demikian, mereka dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana dalam kondisi yang serba tak menentu.