Pembentukan karakter anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan dan metode pengasuhan orang tua. Orang tua perlu memperhatikan setiap kata dan tindakan mereka agar tidak memberikan dampak negatif pada masa depan anak-anaknya. Melalui sebuah buku karya Amy Morin, disebutkan bahwa ada kalimat-kalimat yang dapat membentuk mentalitas miskin pada anak. Kalimat ini bisa menghalangi kesuksesan anak di masa mendatang. Sebaliknya, dengan pendekatan yang lebih bijaksana, orang tua dapat membantu anak belajar tentang manajemen keuangan dan prioritas.
Morin menyarankan agar orang tua menghindari pernyataan yang membuat anak merasa seperti korban atau percaya bahwa kesuksesan sulit dicapai. Dengan cara pandang yang positif, anak akan belajar bagaimana mengelola uang dan menyusun rencana hidup yang realistis serta produktif.
Komunikasi antara orang tua dan anak memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan mental anak. Menggunakan kata-kata yang tepat bisa menjadi salah satu alat penting bagi orang tua untuk membimbing anak menuju pola pikir yang kuat dan sehat. Salah satu contohnya adalah menghindari pernyataan yang menunjukkan ketidakmampuan secara langsung tanpa solusi. Alih-alih memberikan kesan putus asa, orang tua dapat menggantinya dengan pesan yang lebih konstruktif.
Misalnya, ketika anak menginginkan sesuatu yang harganya tinggi, orang tua bisa menjelaskan situasi finansial mereka secara bijaksana tanpa menimbulkan rasa rendah diri pada anak. Ini menciptakan pemahaman bahwa meskipun tujuan tertentu saat ini belum tercapai, hal tersebut bukanlah akhir dari cerita. Melalui pendekatan ini, anak belajar bahwa kesuksesan membutuhkan waktu, usaha, dan perencanaan yang matang. Selain itu, anak juga akan mengerti bahwa batasan sementara bukan berarti mustahil.
Orang tua yang ingin membantu anak-anak mereka berkembang dengan mental yang kuat harus memberikan teladan dalam hal manajemen keuangan. Daripada hanya menunjukkan ketidakmampuan, mereka dapat mengajarkan nilai-nilai penting seperti tabungan dan investasi masa depan. Misalnya, jika anak meminta sesuatu yang sangat mahal, orang tua bisa menggunakan momen tersebut sebagai kesempatan untuk edukasi keuangan.
Dengan memberikan penjelasan logis dan jelas, anak-anak dapat belajar bahwa setiap keputusan keuangan melibatkan evaluasi prioritas dan rencana jangka panjang. Contoh nyata dari pengelolaan keuangan yang baik akan memberikan pelajaran berharga bagi anak-anak tentang bagaimana mencapai tujuan dengan cara yang bertanggung jawab. Ini menciptakan fondasi yang kuat bagi anak untuk mengembangkan keyakinan diri dan kemampuan untuk menghadapi tantangan di masa depan.