Pasar
Bank BTN Tinjau Opsi Buyback Saham untuk Meningkatkan Nilai Pemegang Saham
2025-03-20

Pada masa ketidakpastian pasar yang signifikan, Bank Tabungan Negara (BTN) mempertimbangkan langkah pembelian kembali saham atau buyback guna mengoptimalkan nilai bagi para pemegang saham. Dengan kebijakan baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memungkinkan buyback tanpa persetujuan RUPS, beberapa bank BUMN termasuk BNI dan Mandiri telah menyiapkan dana masing-masing sebesar Rp1,5 triliun dan Rp1,17 triliun. Direktur Finance BTN menyatakan bahwa harga saham saat ini tidak mencerminkan fundamental bisnis perusahaan, dengan rasio PBV hanya 0,36 kali, jauh lebih rendah dibandingkan saham bank lainnya seperti BBNI, BMRI, dan BBRI.

Kajian Buyback oleh Bank BTN Ditengah Ketidakstabilan Pasar

Dalam suasana ekonomi yang penuh gejolak, terutama setelah IHSG anjlok pada Rabu lalu, Bank Tabungan Negara (BTN) sedang mempelajari strategi pembelian kembali saham mereka di pasar modal. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan imbal hasil kepada pemegang saham. Saat ini, harga saham BTN dinilai sangat rendah dibandingkan dengan kondisi finansial perusahaan. Hal ini tercermin dari data perbandingan rasio PBV yang hanya sebesar 0,36 kali, sementara bank-bank pelat merah lainnya memiliki PBV yang jauh lebih tinggi.

Pada Kamis (20/3/2025), Nofry Rony Poetra, Direktur Finance BTN, menjelaskan bahwa perusahaan tengah melakukan evaluasi mendalam terkait batas ambang batas hukum serta aturan yang berlaku sebelum melaksanakan rencana buyback. Kebijakan ini juga didukung oleh OJK yang memberikan fleksibilitas tanpa harus melalui prosedur RUPS. Sebagai bagian dari tindakan korporasi, buyback diyakini dapat meningkatkan permintaan terhadap saham tersebut sehingga dapat mendorong kenaikan harga.

Di sisi lain, Marolop Alfred Nainggolan dari Praus Capital menyampaikan bahwa buyback merupakan isyarat positif dari manajemen perusahaan terhadap prospek harga saham mereka di masa depan. Selain itu, pengurangan jumlah saham yang beredar dapat memperbesar nilai EPS, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya tarik investasi saham tersebut.

Saat ini, harga saham BBTN ditutup di level 830 pada perdagangan Rabu (19/3/2025). Dengan rasio P/E yang hanya 3,87 kali dan PBV sebesar 0,36 kali, saham BTN dianggap undervalued jika dibandingkan dengan indeks industri keuangan yang menunjukkan rasio P/E sebesar 15,69 kali dan PBV 1,42 kali.

Analisis lanjutan menunjukkan bahwa langkah buyback ini bukan hanya sekadar strategi jangka pendek tetapi juga mencerminkan keyakinan manajemen terhadap stabilitas dan pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.

Sebagai pembaca, kita dapat melihat bahwa tindakan buyback saham oleh BTN adalah langkah penting dalam menjaga citra perusahaan di mata investor. Ini membuktikan bahwa manajemen proaktif dalam menghadapi tantangan pasar dan memastikan bahwa harga saham mencerminkan kondisi sebenarnya dari perusahaan. Langkah ini juga memberikan harapan bahwa kepercayaan investor akan kembali meningkat, sehingga mendorong stabilitas pasar secara keseluruhan.

More Stories
see more