Pasar
Pembelian Saham Massal oleh Pemimpin PT Chandra Asri Tbk
2025-03-20

Sebuah aksi signifikan terjadi di industri keuangan Indonesia, khususnya pada perusahaan besar bernama PT Chandra Asri Tbk. (TPIA). Dalam sebuah pengumuman resmi yang disampaikan baru-baru ini, dua tokoh penting dari perusahaan tersebut, yaitu Erwin Ciputra dan Baritono Prajogo Pangestu, melakukan pembelian saham dalam jumlah besar. Transaksi ini dilakukan dengan tujuan investasi jangka panjang dan kepemilikan langsung. Pembelian saham dilakukan pada tanggal 19 Maret 2025 melalui serangkaian transaksi yang mencerminkan keyakinan mereka terhadap masa depan perusahaan.

Dalam laporan resmi yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Presiden Direktur PT Chandra Asri Tbk., Erwin Ciputra, membeli sebanyak 308.900 lembar saham dalam empat transaksi berbeda. Harga pembelian bervariasi mulai dari Rp 5.525 hingga Rp 6.050 per saham. Dengan langkah ini, kepemilikan pribadi Erwin meningkat menjadi 139.408.272 saham, naik dari sebelumnya 139.099.372 saham.

Tak hanya itu, pemilik utama PT Chandra Asri Tbk., Baritono Prajogo Pangestu, juga ikut serta dalam aksi pembelian ini. Ia membeli sebanyak 68.500 saham pada harga Rp 5.830 per saham. Langkah ini menunjukkan komitmennya terhadap pertumbuhan perusahaan. Setelah transaksi selesai, total kepemilikan sahamnya bertambah dari 229.600 saham menjadi 298.100 saham.

Berbagai analis menyebut bahwa langkah ini merupakan indikasi kuat dari keyakinan para petinggi perusahaan terhadap prospek bisnis mereka di masa mendatang. Selain itu, pembelian saham secara langsung juga dianggap sebagai strategi untuk memperkuat posisi mereka di pasar modal nasional.

Aksi pembelian saham ini menciptakan gelombang positif di kalangan investor lokal maupun internasional. Hal ini memberikan sinyal bahwa manajemen perusahaan percaya sepenuhnya pada potensi pertumbuhan TPIA di masa depan. Melalui langkah-langkah strategis ini, PT Chandra Asri Tbk. semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pelaku utama di pasar modal Indonesia.

More Stories
see more