Pertemuan tahunan Bank Mega membahas sejumlah kebijakan strategis dan hasil kinerja perusahaan pada tahun buku 2024. Dalam acara yang dipimpin oleh Komisaris Independen, Achjadi Ranuwisastra, para pemegang saham menyetujui laporan keuangan serta pengesahan dividen untuk periode tersebut. Dividen yang disepakati mencapai angka Rp1,05 triliun, atau sekitar 40% dari laba bersih yang diraih. Sementara itu, sisa keuntungan akan dialokasikan sebagai cadangan dana sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Berbagai perubahan struktural juga menjadi sorotan utama dalam rapat ini. Pengunduran diri Lay Diza Larentie sebagai Wakil Direktur Utama dan C. Guntur Triyudianto sebagai Direktur telah disetujui, diiringi dengan penunjukan Heriwan Gazali sebagai Direktur baru. Keputusan ini akan efektif setelah melalui proses evaluasi kemampuan dan integritas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Struktur kepemimpinan terbaru Bank Mega diharapkan dapat memperkuat visi dan misi perusahaan ke depannya.
Selain itu, rapat juga mengulas kinerja keuangan Bank Mega selama tahun 2024. Total aset bank tumbuh signifikan hingga mencapai Rp134,92 triliun, didorong oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp91,67 triliun. Komposisi tabungan dan giro juga meningkat pesat, mencerminkan upaya sukses bank dalam meningkatkan rasio CASA. Di sisi lain, total kredit yang disalurkan kepada segmen korporasi tetap stabil dengan tingkat NPL yang rendah dibandingkan rata-rata industri perbankan nasional. Kinerja ini menunjukkan komitmen kuat Bank Mega dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
Kehadiran kepemimpinan baru dan persetujuan rencana kerja tahun 2025 menjadi langkah penting bagi Bank Mega dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Perbaikan manajemen serta alokasi dana yang strategis diharapkan dapat mendorong pertumbuhan lebih lanjut, baik dalam hal layanan maupun inovasi produk keuangan. Langkah ini juga mencerminkan semangat kolaborasi dan adaptasi guna memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan.