Pada pekan ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) secara resmi mengumumkan pergantian susunan manajemen melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Perubahan kepemimpinan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, terutama setelah Hery Gunardi ditunjuk sebagai direktur utama. Dikenal sebagai seorang profesional dalam industri perbankan, Hery membawa rekam jejak kuat dari pengalaman sebelumnya di Bank Mandiri dan proyek besar lainnya. Selain itu, komposisi dewan direksi baru juga mencerminkan keinginan BRI untuk memperkuat profesionalisme serta efisiensi operasional. Langkah-langkah strategis seperti pembagian dividen besar dan rencana buyback saham menjadi bagian dari upaya meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Dalam era transformasi digital dan persaingan ketat di sektor perbankan, BRI memilih sosok dengan pengalaman panjang di bidang perbankan konsumer dan pendanaan. Hery Gunardi, yang telah sukses memimpin mega merger bank syariah Himbara menjadi BSI, diyakini mampu membawa perubahan signifikan di BBRI. Sebelum menjabat di BRI, Hery memiliki rekam jejak cemerlang saat menangani rebranding BSI dan memimpin inovasi di Bank Mandiri. Pengalamannya ini dipandang sebagai modal penting untuk mengakselerasi transformasi bisnis BRI, khususnya di segmen konsumer yang selama ini masih perlu perhatian lebih.
Tak hanya soal kepemimpinan, BRI juga melakukan penyederhanaan pada struktur dewan komisaris. Jumlah anggota dewan komisaris dikurangi dari 10 menjadi 6 orang, sebuah langkah yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan tata kelola yang lebih ramping. Hal ini disambut baik oleh analis pasar karena dianggap dapat mempercepat pengambilan keputusan strategis tanpa mengorbankan standar profesionalitas.
Berita positif terkait reformasi internal ini juga diiringi dengan kebijakan distribusi dividen senilai Rp51,74 triliun atau setara 85,32% dari laba bersih tahun 2024. Selain itu, rencana buyback saham hingga Rp3 triliun menjadi salah satu strategi untuk menstabilkan harga saham di pasar. Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan nilai pemegang saham tetapi juga mendukung program kepemilikan saham karyawan.
Kenaikan harga saham BBRI pada perdagangan minggu lalu menunjukkan respons positif pasar terhadap perubahan struktural ini. Dengan kepemimpinan baru yang solid dan langkah-langkah strategis yang diambil, harapan besar tertuju pada BRI untuk memimpin transformasi di industri perbankan nasional. Selain itu, fokus pada efisiensi dan profesionalisme akan menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan perusahaan ke depannya.