PT Mandala Multifinance Tbk mengumumkan kepergian Harryjanto Lasmana dari posisinya sebagai direktur utama. Keputusan ini diambil setelah lebih dari dua dekade ia memimpin perusahaan pembiayaan tersebut. Selama masa jabatannya, Harryjanto menunjukkan kinerja yang signifikan dalam meningkatkan laba dan pendapatan perusahaan.
Dengan total pendapatan mencapai Rp2,37 triliun pada akhir 2024, perusahaan berhasil meningkatkan laba tahun berjalan hingga Rp515,64 miliar. Di sisi lain, pengunduran diri Harryjanto menyoroti perjalanan panjangnya di dunia keuangan sebelum bergabung dengan Mandala Multifinance, termasuk pengalaman di berbagai perusahaan besar.
Sebelum menduduki kursi kepemimpinan di PT Mandala Multifinance Tbk, Harryjanto telah membuktikan kompetensinya di bidang keuangan melalui serangkaian posisi strategis. Dia memiliki rekam jejak yang mengesankan di berbagai perusahaan ternama seperti PT Hume Sakti Indonesia, PT Galic Bin Mada, serta beberapa entitas lain yang bergerak di sektor multifinance.
Harryjanto memulai karier profesionalnya sebagai Staf Akunting di PT Galic Bin Mada, kemudian naik pangkat menjadi Supervisor Akunting di PT Talang Sewu dan Kepala Akunting di PT Intertradista. Setelah itu, dia terus berkembang sebagai Asisten Manajer Keuangan di beberapa perusahaan besar. Pengalamannya yang luas di berbagai bidang keuangan memberikan fondasi kuat untuk memimpin Mandala Multifinance.
Ketika Harryjanto bergabung dengan Mandala Multifinance pada tahun 1997, dia membawa visi inovatif dan pengalaman bertahun-tahun dalam manajemen keuangan. Sebagai President Director, dia tidak hanya fokus pada operasional harian tetapi juga merancang strategi jangka panjang untuk memastikan pertumbuhan perusahaan. Perannya yang vital dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan pendapatan menjadi salah satu faktor sukses perusahaan.
Berkat kepemimpinan Harryjanto selama lebih dari dua dekade, Mandala Multifinance mencatat peningkatan signifikan dalam kinerja finansialnya. Pada akhir tahun 2024, perusahaan berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp515,64 miliar, meningkat dari angka sebelumnya Rp422,91 miliar. Total pendapatan perusahaan juga tumbuh pesat, mencapai Rp2,37 triliun.
Selain itu, kontribusi utama terhadap pendapatan datang dari pembiayaan konsumen bersih sebesar Rp2,26 triliun dan pendapatan bunga sebesar Rp30,89 miliar. Peningkatan ini mencerminkan strategi efektif yang diterapkan oleh manajemen dalam mengelola aset dan ekspansi pasar. Sampai akhir 2024, perusahaan telah menyalurkan pembiayaan konsumen senilai Rp5,88 triliun, naik dari Rp4,93 triliun pada tahun sebelumnya.
Keberhasilan Mandala Multifinance dalam mengelola portofolio pembiayaan konsumen menjadi bukti nyata dari keahlian manajemen perusahaan. Pendekatan strategis Harryjanto dalam membangun hubungan dengan mitra bisnis serta memperluas layanan pembiayaan membantu perusahaan mempertahankan posisinya di pasar yang kompetitif. Meskipun Harryjanto telah mundur, warisan yang ditinggalkannya akan terus menginspirasi generasi penerus dalam menjaga pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan.