Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membalikkan arahnya ke zona positif setelah awal perdagangan yang lesu menjelang libur panjang Lebaran. Meskipun mengalami penurunan pada sepuluh menit pertama, IHSG ditutup dengan kenaikan 0,23% di level 6.487,08. Kinerja ini dipengaruhi oleh pembelian saham-saham emiten blue chip, terutama bank BUMN, yang didorong oleh pengumuman dividen. Selain itu, aliran dana asing yang masuk juga menjadi pendorong reli pasar saham dalam negeri. Dengan harapan ekonomi mudik akan mendukung stabilitas pasar, investor optimistis bahwa tekanan negatif dapat dikurangi pasca libur panjang.
Berkat minat investor yang tinggi terhadap saham perbankan, khususnya BUMN, IHSG mampu bangkit dari zona merah. Emiten bank BUMN memberikan imbal hasil dividen yang sangat menarik, berkisar antara 5% hingga 10%. Hal ini membuat mereka menjadi incaran utama selama periode ini.
Dalam beberapa hari terakhir, pengumuman pembagian dividen dari laba tahun buku 2024 telah menciptakan dorongan signifikan bagi sektor perbankan. Koreksi harga saham bank sebelumnya semakin meningkatkan daya tarik investasi ini. Investor melihat peluang besar untuk mendapatkan manfaat dari nilai dividen yang tinggi dan potensi kenaikan harga saham di masa mendatang. Kondisi ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap stabilitas dan performa emiten bank BUMN di Indonesia.
Selain faktor dividen, optimisme pasar juga dipicu oleh pengumuman tim Danantara baru. Dari 18 direksi yang diumumkan, sebagian besar memiliki latar belakang profesional di bidang pasar modal dan keuangan global. Keberadaan mereka diharapkan dapat membawa perubahan positif dan memperkuat struktur organisasi Danantara.
Meskipun ada sentimen negatif seperti kebijakan tarif Trump dan perlambatan ekonomi global, sentimen mudik Lebaran diprediksi akan memberikan dukungan signifikan bagi pasar. Ekonomi mudik yang bernilai ratusan triliun rupiah diperkirakan tidak hanya mendorong aktivitas pasar saham tetapi juga menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah dan UMKM. Investor berharap bahwa kombinasi antara pembagian dividen dan dampak ekonomi mudik dapat mengimbangi tekanan negatif dan menciptakan momentum positif pada awal pembukaan pasar setelah libur panjang Idulfitri.