Pada pertemuan tahunan para pemegang saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), disepakati langkah strategis untuk membeli PT Bank Victoria Syariah. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memisahkan unit usaha syariahnya menjadi entitas yang berdiri sendiri, dikenal sebagai BTN Syariah. Selain itu, rapat juga menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 751,83 miliar, yang setara dengan 25% dari keuntungan bersih pada tahun 2024. Perubahan dalam struktur pengelolaan juga mendapatkan persetujuan, dengan efektivitas tim baru bergantung pada persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.
Dalam upaya transformasi bisnisnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah mengambil langkah penting untuk mengakuisisi sebuah bank syariah. Pertemuan yang diadakan pada Rabu, 26 Maret 2025, mencatat dukungan penuh dari para pemegang saham terhadap rencana tersebut. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan fokus dan efisiensi operasional melalui pemisahan unit usaha syariah BTN menjadi entitas tersendiri.
Seiring dengan pengambilalihan Bank Victoria Syariah, BTN berharap dapat lebih optimal dalam menjalankan layanan keuangan syariah. Dengan demikian, mereka bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi syariah nasional. Proses akuisisi ini juga dijadwalkan untuk mematuhi semua regulasi yang relevan, termasuk persetujuan dari OJK atas kemampuan dan integritas manajemen baru.
Rapat tersebut juga membahas distribusi dividen kepada para pemegang saham. Dengan total nilai Rp 751,83 miliar, pembagian dividen ini mencerminkan komitmen BTN untuk memberikan hasil positif bagi para investor. Angka ini dihitung berdasarkan kinerja perusahaan selama tahun 2024, yang menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
Selain pembahasan akuisisi dan pembagian dividen, rapat juga menghasilkan kesepakatan tentang pergantian personel dalam jajaran direksi dan komisaris. Para calon yang akan menempati posisi baru harus melewati serangkaian evaluasi oleh OJK guna memastikan kelayakan mereka sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk menjaga profesionalisme dan efektivitas kepemimpinan di masa depan.
Keputusan-keputusan yang diambil dalam rapat umum pemegang saham tahunan BTN kali ini menunjukkan arah strategis yang jelas bagi perusahaan. Dengan fokus pada pengembangan unit usaha syariah serta pembaruan kepemimpinan, BTN siap menghadapi tantangan di pasar keuangan modern sambil tetap menjaga loyalitas para pemegang sahamnya.